Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Aktifitas Fisik dengan Kadar Kolesterol Total
Main Article Content
Abstract
Pendahuluan: Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama secara global. Faktor risiko yang berkontribusi terhadap PTM diantaranya kurangnya aktivitas fisik, overweight dan obesitas dan peningkatan kadar kolesterol.
Tujuan: mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dan aktifitas fisik dengan kadar kolesterol total.
Metode: Desain studi penelitian adalah cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2013 di Klub Senam Jantung Sehat UIN Jakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota aktif Klub Senam Jantung Sehat UIN Jakarta dengan jumlah sampel 40 orang yang dipilih secara simple random sampling. Data penelitian dianalisis menggunakan SPPS 16 dengan uji korelasi pearson dan korelasi spearman.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar kolesterol total responden adalah 178,2+27,2 mg/dL. Rata-rata IMT responden adalah 26,0 + 3,6. Rata-rata aktifitas fisik responden adalah 2976,9 + 1268 METs. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara aktifitas fisik (Pv 0,01) dengan kadar kolesterol total dan tidak ada hubungan antara IMT (Pv 0,58) dengan kolesterol total
Kesimpulan: Ada hubungan antara aktifitas fisik dengan kadar kolesterol total. Sementara IMT tidak berhubungan dengan kadar kolesterol total.
Kata Kunci: aktifitas fisik, imt, kolesterol total
Article Details
References
2. Fatmah. Gizi Usia Lanjut. Penerbit Erlangga, 2010.
3. Waloya T, Masyarakat DG. Hubungan antara konsumsi pangan dan aktivitas fisik dengan kadar kolesterol darah pria dan wanita dewasa di bogor (. J Gizi dan Pangan 2013; 8: 9–16.
4. Brown CD, Higgins M, Donato KA, et al. Body mass index and the prevalence of hypertension and dyslipidemia. Obes Res 2000; 8: 605–619.
5. Mann J, Truswell AS (eds). Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: EGC, 2014.
6. Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009.
7. National Cholesterol Education Program. National Cholesterol Education Program Expert Panel on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (Adult Treatment Panel III). DOI: 10.3810/pgm.2005.08.1724.
8. Supariasa i dewa nyoman, Bakri B, Fajar I. Penilaian Status Gizi. Edisi 2. Jakarta: EGC, 2006.
9. Kemenkes. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. 2013. Epub ahead of print 2013. DOI: 1 Desember 2013.
10. Soleha, Maratu. Kadar Kolesterol Tinggi Dan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kadar Kolesterol Darah. J Biotek Medisiana Indones 2012; 1: 85–92.
11. Le D, Garcia A, Lohsoonthorn V, et al. Prevalence and risk factors of hypercholesterolemia among Thai men and women receiving health examinations. Southeast Asian J Trop Med Public Health 2006; 37: 1005–1014.
12. Pradono J, Hapsari D, Soemantri S. Faktor Berisiko yang Mempengaruhi Penyakit Tidak Meluar di Jawa dan Bali. Bul Penel Kesehat 2003; 31: 166–176.