Hubungan Jenis Kelamin, Umur dan Asupan Protein Terhadap Kejadian Sindrom Metabolik

Main Article Content

Indria Pijaryani

Abstract

Pendahuluan: Sindrom Metabolik (SM) merupakan kondisi yang terkait dengan resistensi insulin, obesitas sentral, hipertensi, dan dislipidemia. Kejadian sindrom metabolik meningkat seiring dengan meningkatnya penyakit degeneratif di Indonesia. Sindrom metabolik terjadi akibat berbagai faktor antara jenis kelamin, usia dan asupan zat gizi pada seseorang


Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara jenis kelamin, usia dan asupan protein dengan kejadian sindrom metabolik pada lansia.


Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode cross-sectional pada tahun 2017 di Kota Depok, jumlah sampel 250 responden menggunakan metode purposive sampling. Data SM diperoleh dengan  kriteria menurut NCEP ATP III dan data asupan protein diperoleh dari metode recall 24 jam.


Hasil: Hasil penelitian menggambarkan 56,8% responden mengalami sindrom metabolik, 87,9 % berjenis kelamin perempuan, 62,9% berusia pra lansia dan 48,1% memiliki asupan kurang dari AKG. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara jenis kelamin (pv=0,01) sedangkan tidak ada hubungn dengan usia (pv=0,794) dan asupan Protein (pv=0,204). 


Kesimpulan: pada penelitian ini yaitu ada hubungan antara jenis kelami dengan kejadian sindrom metabolik yang dilakukan sedangkan usia dan asupan protein tidak memiliki hubungan terhadap sindrom metabolik pada lansia.

Article Details

Section
Articles

References

1. International Diabetes Federation (IDF). Information on the IDF consen-sus worldwide definition of the meta-bolic syndrome. 2014 [internet]. Available from: http://www.idf. org/webdata/docs/IDF_Meta_def_final.pdf
2. Hadaegh F, Hasheminia M, Lotfaliany M, Mohebi R, Azizi F, Tohidi M. Inci-dence of metabolic syndrome over 9 years follow-up: the importance of sex differences in the role of insulin re-sistance and other risk factors, Pub-lished 2013September 27. Available from: URL:https://doi.org/10.1371/journal. pone.0076304
3. Magdalena, Mahpolah, Yusuf A. Faktorfaktor yang berhubungan dengan sindrom metabolik pada pen-derita rawat jalan di RSUD Ulin Ban-jarmasin.Jurnal Skala Kesehatan; 2016;(2). Available from: URL:https://doi. org/10.31964/jsk.v5i2.16
4. Francisqueti FV, Chiaverini LCT, San-tos KC dos, Minatel IO, Ronchi CB, Ferron AJT, et al. The role of oxida-tive stress on the pathophysiology of metabolic syndrome. Revista da Asso-ciação Médica Brasileira. 2017 Jan;63(1):85–91
5. Al-Hamad D, Raman V. Metabolic syndrome in children and adolescents. Translational Pediatrics. 2017 Oct;6(4):397–407
6. Grundy SM. Metabolic syndrome up-date. Trends in Cardiovascular Medi-cine. 2016 May;26(4):364–73
7. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengem-bangan Kesehatan Kementerian RI ta-hun 2018. http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_20 18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf
8. Kementerian Kesehatan RI. 2017. Bu-ku Saku Pemantauan Status Gizi Ta-hun 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
9. Sumandar, Wati, Y. S., & Rahayu, A. S. O. (2020). The Anxiety Among Menopause Period : Study About Lev-el , Precipitation Factors And Coping Mechanism. Enudrance, 3(3), 227–232. hAp:// ejour-nal.lldikti10.id/index.php/ endur-ance/article/download/v5i2 4802/1770
10. Sandra R. 2015. Sindrom Metabolik. J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4|Februari 2015|9
11. Lulu'ul Badriyah, Ahmad Syafiq, Sandra Fikawati. Menopause as Major Risk Factor of Hypertension among Women Age> 45 Years Old in Cipayung, Depok Indo-nesia. ANNALS OF NUTRITION AND METABOLISM. 2019. Vol. 75; Hal. 393-393
12. Suhaema dan Masthalina. 2015. Pola Konsumsi dengan Terjadinya Sindrom Metabolik di Indonesia. : Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 9, No. 4, Mei 2015
13. Utami, Yunika M, Rosdiana, Dani, Emalia Y. Gambaran asupan gizi pada penderita sindrom metabolik di RW 04 Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Tampan Kota Pekan baru. Jurnal Kedokteran Uni-versitas Riau. 2014; 1 (2)
14. Yusfita, 2018. Hubungan Perilaku Sedentari dengan Sindrom Metabolik. The Indonesian Journal of Public Health. Doi. http://dx.doi.org/10.20473/ijph.v13i2.2018.145-157
15. Saad, M. A. N., Cardoso, G. P., Mar-tins, W. de A., Velarde, L. G. C., & Cruz Filho, R. A. da. (2014). Prevalên-cia de Síndrome Metabólica em Idosos e Concordância entre Quatro Critérios Diagnósticos. Arquivos Brasileiros de Cardiologia, 102(3), 263–269. hAps://doi.org/10.5935/ abc.20140013
16. Van Ancum, J. M., Jonkman, N. H., van Schoor, N. M., Tressel, E., Mes-kers, C. G. M., Pijnappels, M., & Maier, A. B. (2018). Predictors of met-abolic syndrome in communi-ty dwelling older adults. PloS One, 13(10), e0206424. hAps:// doi.org/10.1371/journal.pone. 0206424
17. Yan, H. M., Zhang, M., Zhang, X., Xia, Y. T., Shen, T., Zhao, Z. P., Chen, Z. H., Huang, Z. J., & Wang, L. M. (2019). [Study of epidemiological characteristics of metabolic syndrome and influencing factors in elderly peo-ple in China]. Zhonghua Liu Xing Bing Xue Za Zhi = Zhonghua Liuxing-bingxue Zazhi, 40(3), 284–289. hAps://doi.org/ 10.3760/cma.j.issn.0254 6450.2019.03.006
18. Song, P., Zhang, Y., Wang, Y., Han, P., Fu, L., Chen, X., Yu, H., Hou, L., Yu, X., Wang, L., Yang, F., & Guo, Q. (2020). Clinical relevance of different handgrip strength indexes and meta-bolic syndrome in Chinese communi-ty dwelling elderly individuals. Ar-chives of Gerontology and Geriatrics, 87, 104010. hAps://doi.org/10.1016/ j.archger.2020.104010
19. Fitriana, L. A., Ufamy, N., Anggadire-dja, K., Amalia, L., Setiawan, S., & Adnyana, I. K. (2020). Demographic Factors and Disease History Associat-ed with Dementia among Elderly in Nursing Homes. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 8(2). hAps://doi.org/10.24198/ jkp.v8i2.1361
20. Sofa M. 2018. Kejadian Obesitas, Obe-sitas Sentral, dan Kelebihan Lemak Viseral pada Lansia Wanita. Amerta Nutr (2018) 228-236. DOI : 10.2473/amnt.v2i3.2018.228-236
21. Sumandar, S. (2018). Predictors of Prediabetic Insidencee among Elderly in Keritang District Indragiri Hilir Riau. Jurnal Keperawatan Soedirman, 13(3), 138. hAps://doi.org/10.20884/1.jks. 2018.13.3.775
22. Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
23. Zahtamal et al. (2014). Prevalensi Sin-drom Metabolik pada Pekerja Perus-ahaan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 9(2): 113–120
24. Puryanti M, Ilmi B, Maryusman T. 2021. Hubungan asupan zat gizi makro dan imt dengan sindrom metabolik pa-da pegawai perusahaan tambang. In-donesian Journal of Health Develop-ment Vol.3 No.1, Februari 2021.
25. Putri, L. P. and Dieny, F. F. (2016). Hubungan Densitas Energi dan Asupan Zat Gizi Makro dengan Kejadian Sin-drom Metabolik Pada Remaja Obesi-tas. Journal of Nutrition Collage, 5(3): 214–221.
26. Fahad, Muhammad. (2013). Hubungan Pola Makan dengan Metabolic Syn-drome dan Gambaran Aktivitas Hi-dayatullah Tahun 2013. Universitas Is-lam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
27. Perwiranti, E. C. et al. (2017). Perbe-daan asupan energi, zat gizi, dan in-deks massa tubuh antara sebelum dengan selama puasa ramadan pada anggota militer. Jurnal Ilmu Faal Olahraga, 1(2): 24–32
28. Damayanti, Didit, Pritasari, dan Nugraheni Tri L. (2017). Buku Ajar Gizi: Gizi Dalam Daur Kehidupan. Kementerian Kesehatan RI: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan