Kebiasaan Makan (Eating Habits) dan Sedentary Lifestyle dengan Gizi Lebih pada Remaja pada Saat Pandemi Covid-19

  • Lulu'ul Badriyah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
  • Indria Pijaryani Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Keywords: Obesitas, Remaja, Kebiasaan Makan, Sedentary Lifestyle

Abstract

Kelebihan berat badan menjadi tantangan kesehatan masyarakat yang serius serta memiliki dampak negatif berbagai masalah kesehatan dan menurunkan kualitas hidup. Remaja yang kelebihan berat badan dan obesitas berisiko mengalami masalah berat badan juga ketika dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan makan (eating habit) dan sedentary lifestyle dengan gizi lebih pada remaja. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Lenteng Agung Jakarta Selatan dari September-Oktober 2021 dengan desain studi cross sectional. Populasi penelitian adalah siswa SMA/sederajat di Kelurahan Lenteng Agung Jakarta Selatan dan sampel penelitian sebanyak 205 responden. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan prevalensi remaja yang mengalami gizi lebih sebanyak 20%. Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan antara konsumsi minuman manis dengan gizi lebih dengan pv=0,038. Sementara, konsumsi mie instan, gorengan, frozen food, dan snack ciki-cikian menunjukkan tidak ada hubungan dengan gizi lebih (p>0,05). Selain itu, juga tidak ada hubungan antara durasi tidur, durasi screen time, dan kebiasaan olahraga dengan gizi lebih pada remaja (p>0,05). Ada hubungan antara konsumsi minuman manis dengan gizi lebih pada remaja. Disarankan untuk meningkatkan literasi gizi kepada remaja tentang pola makan yang sehat dan bergizi di sekolah dan pemantauan status gizi secara berkala.

Published
2022-03-10