GAMBARAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DAN DIABETES MELLITUS PADA PASIEN HEMODIALISA DI RSUD DR HARJONO PONOROGO

  • Iin Novita Nurhidayati Mahmuda FK UMS
  • Bahrodin Bahrodin Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Afiq Zakie Ilhami Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Frida Asfarina Nugraheni Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Nisrinah Marhamah Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Sofi Filda Izzati Universitas Muhammadiyah Surakarta
Keywords: Hemodialisa, Hipertensi, Diabetes Melitus

Abstract


Gagal ginjal kronis merupakan kondisi progresif yang memengaruhi >10% populasi seluruh dunia. Di Indonesia, prevalensi gagal ginjal kronik sebesar 0,5% dengan komorbid yang sering dijumpai adalah hipertensi (40,8%) dan diabetes mellitus (3,3%). Hemodialisis merupakan pilihan terapi pada gagal ginjal kronik dengan hipertensi sebagai salah satu komplikasinya. Kontrol glikemik dan penyesuaian terhadap agen diabetes dibutuhkan untuk menghindari efek samping hemodialisis pada pasien diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kejadian faktor risiko hipertensi dan diabetes mellitus pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD dr Harjono Ponorogo. Metode penelitian adalah desain studi deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan di RSUD dr Harjono Ponorogo dengan sampel penelitian adalah seluruh pasien hemodialisis pada bulan Desember 2021 sejumlah 145 pasien. Data penelitian berupa data sekunder dari rekam medis pasien hemodialisis di RSUD dr Harjono Ponorogo. Analisis data penelitian menggunakan teknik deskriptif tabel frekuensi. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien hemodialisis di RSUD dr Harjono Ponorogo berjenis kelamin laki-laki (51,7%). Penyakit penyerta yang paling dominan dimiliki pasien gagal ginjal kronik yang melakukan hemodialisis adalah hipertensi (61%), disusul diabetes mellitus (25%). Kesimpulan penelitian adalah jumlah kejadian hipertensi lebih banyak dibandingkan kejadian diabetes mellitus pada pasien gagal ginjal kronik di RSUD dr Harjono Ponorogo.

Published
2024-03-19