Profil Pengobatan Dispepsia Pasien Rawat Inap di RSUD Budhi Asih periode Juli 2019 – Juni 2020

  • Fransiska - Sitompul Departemen Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
  • Dwikarlina Hidayat Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta
  • Linggom Kurniaty Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta
  • Nadya Theresia Muraga Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta
Keywords: Dispepsia, Gejala Klinis, Terapi Obat

Abstract

Dispepsia merupakan sekumpulan gejala yang menimbulkan sensasi tidak nyaman di bagian saluran pencernaan, umumnya dirasakan di daerah epigastrium, antara bagian bawah prosessus xiphoideus sampai dengan umbillicus. Istilah dispepsia berasal dari bahasa yunani, terdiri dari 2 suku kata yaitu (“dys” artinya buruk ; “pepsis” artinya pencernaan). Sekumpulan gejala klinis yang dapat dirasakan antara lain seperti sensasi terbakar dan nyeri epigastrium, mual, muntah, kembung, penumpukan  gas di epigastrium, kekenyangan dan sendawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengobatan dispepsia pasien rawat inap di RSUD Budhi Asih periode Juli 2019 – Juni 2022. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional retrospektif. Sampel terdiri dari 139 rekam medik pasien dispepsia diambil secara total sampling. Hasil penelitian diperoleh dispepsia dialami perempuan (58,99%), keluhan utama mual (74,82%), terapi obat antiulkus: sucralfate oral (25,77%), dan terapi prokinetik : ondansetron (33,73%), lama rawat 1-3 hari (71,22%), variasi jumlah obat dispepsia dan anti ulkus menunjukkan jumlah obat 1-3 (92,81%), bentuk sediaan obat injeksi (50,34%), dan bentuk tablet (26,68%). Kesimpulan penelitian adalah faktor yang berhubungan dengan pengobatan dispepsia pasien rawat inap di RSUD Budhi Asih periode Juli 2019 – Juni 2022 dipengaruhi jenis kelamin, gejala klinis yang dikeluhkan, kelas terapi antikulkus, variasi jumlah obat dan bentuk sediaan obat.

Published
2022-11-30