Prevalensi Infeksi Human Papilloma Virus Risiko Tinggi Pada Wanita dengan Positif Human Immunodeficiency Virus di Dunia: Tinjauan Sistematis Berdasarkan Studi Terkini

  • Fitriyadi Kusuma Devisi Onkologi, Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia - RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia
  • Kemal Akbar Suryoadji Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia
  • Muhammad Raoul Taufiq Abdullah Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia
  • Ahmad Fauzi Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia
  • Alifaturrasyid Syafaatullah Ridwan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia
  • Gatot Purwoto Devisi Onkologi, Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia - RSUPN Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia
  • Hariyono Winarto Devisi Onkologi, Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia - RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia
  • Tricia Dewi Anggraeni Universitas Indonesia
  • Tofan Widya Utami Devisi Onkologi, Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia - RSUPN Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia
Keywords: HIV, HPV, Kanker Serviks, Prevalensi

Abstract

Tipe Human Papilloma Virus (HPV) risiko tinggi merupakan etiologi dari kanker serviks yang menjadi kanker kedua terbesar pada wanita. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) menjadi salah satu faktor risiko infeksi HPV. Pada pasien dengan HIV terjadi penurunan sistem imun yang dapat menyebabkan peningkatan risiko infeksi terlebih jika kadar CD4+ rendah. Untuk menelusuri seberapa banyak wanita dengan HIV yang terinfeksi virus HPV risiko tinggi pada berbagai penelitian terkini. Penelusuran dilakukan dengan metode systematic review menggunakan database Pubmed, Cochrane, dan ScienceDirect. Digunakan kata kunci “((HPV Positive) AND (HIV) AND (Cervical Cancer))”.Dalam systematic reviews ini, didapatkan hasil akhir 3 penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. Di antaranya penelitian di Kenya tahun 2012 menunjukkan 52,6% dari 498 wanita dengan HIV terinfeksi HPV risiko tinggi, penelitian di Nigeria pada 2017 menunjukkan 29% dari 449 wanita dengan HIV terinfeksi HPV risiko tinggi dan juga terdapat hubungan signifikan antara HIV pada pasien wanita dengan infeksi HPV risiko tinggi dibandingkan dengan pasien wanita tanpa HIV dengan dengan OR 3,38 (95% CI 2,34–4,87, p < 0,001), dan penelitian di Nigeria tahun 2014 menunjukkan prevalensi HPV risiko tinggi lebih besar pada pasien dengan HIV positif (24,5%) dibandingkan HIV negatif (15,9%) secara bermakna (P<0,005; OR=1,7; 95% CI=1,1-2,7), serta terdapat penurunan dari prevalensi infeksi HPV risiko tinggi pada wanita dengan HIV positif apabila jumlah CD4 pasien lebih dari 500 sel/mm3 (OR = 0,7; 95% CI: 0,5-0,8). Prevalensi yang besar dan hubungan signifikan antara infeksi HPV risiko tinggi dengan HIV pada pasien wanita menunjukkan diperlukannya skrining HPV tipe risiko tinggi pada pasien wanita dengan HIV sebagai strategi pencegahan yang lebih awal terhadap kanker serviks dan dibutuhkan pemberian terapi yang rutin kepada wanita dengan HIV positif untuk memiliki angka CD4 >500 sel/mm3. 

Published
2023-08-19