https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikes/issue/feedJurnal Ilmiah Kesehatan2024-04-02T08:14:08+00:00Malihah Ramadhani Rum, SKM, MARSmalihahramadhani@gmail.comOpen Journal Systems<p style="text-align: justify;"><strong>Jurnal Ilmiah Kesehatan</strong> dengan <a href="http://u.lipi.go.id/1180429428" target="_blank" rel="noopener"><strong>(p-ISSN 1412-2804 )</strong></a> dan <a href="http://u.lipi.go.id/1383816764" target="_blank" rel="noopener"><strong>(e-ISSN</strong> <strong>2354-8207</strong><strong>)</strong></a> mempersembahkan naskah original terkait perkembangan terkini isu kesehatan. Jurnal mendiskusikan tulisan-tulisan ilmiah terkait ilmu kesehatan masyarakat. Bidang keilmuwan jurnal mencakup medis, klinis, kesehatan masyarakat (manajemen dan kebijakan kesehatan, promosi kesehatan, kesehatan reproduksi, epidemiologi, maupun kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja), Penelitian manajemen kebidanan atau yang terkait dengan kebijakan maupun upaya preventif dan promotif, Penelitian manajemen keperawatan atau yang terkait dengan keperawatan lingkungan dengan upaya promosi kesehatan. Naskah ilmiah dalam jurnal ilmiah kesehatan berisikan hasil riset, studi kasus, atau kondisi konseptual, Jurnal ini diterbitkan oleh Universitas Indonesia Maju dengan frekuensi terbit 4 bulanan yaitu 3 kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Maret, Agustus dan Desember setiap tahunnya. Pengiriman artikel, serta proses peninjauan, tidak dikenakan biaya (GRATIS), tetapi biaya publikasi (HANYA jika dipublikasikan). Jurnal ini juga telah menjadi anggota <em>CrossRef,</em> serta pengecekan plagiat dengan <em>similarity check turnitin</em> Karena itu, semua artikel yang diterbitkan oleh jurnal ini akan memiliki nomor DOI yang unik.</p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"><img src="/public/site/images/admin/cover_master_kecil1.jpg"></p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"> </p>https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikes/article/view/2574PENGARUH BEBAN KERJA, IKLIM KERJA, CULTURE SHOCK DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT INDONESIA DI SAKAI HEISEI HOSPITAL JEPANG2024-03-30T04:29:23+00:00Mustaqim Mustaqimrestaba87@gmai.comAbdul Azizabdulazis@gmail.comHedy Hardianahedyhardiana@gmail.com<p>Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit merupakan salah satu pelayanan yang sangat penting dan berorientasi pada tujuan asuhan keperawatan secara profesional sesuai standar keperawatan, yang dinilai berdasarkan kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pelayanan kesehatan. Kinerja kerja perawat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh beban kerja, iklim kerja, <em>culture shock</em> dan stress kerja terhadap kinerja perawat rawat inap di Sakai He iei Hospital Jepang<strong>. </strong>Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik total sampling. Responden penelitian ini 30 orang perawat Indonesia yang bekerja di Sakai Heisei Hospital. Berdasarkan hasil uji normalitas data diperoleh nilai p yaitu 0,119 atau > 0,05 artinya data berdistribusi normal dan hasil uji t didapatkan bahwa beban kerja, cultures shock dan stres kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja kerja perawat dengan nilai p= 0,022, 0,049, 0,043 atau < 0,05, hanya variabel iklim kerja yang tidak berpengeruh terhadap kinerja kerja perawat. Jika seorang perawat dengan beban kerja yang tinggi, stres kerja yang berat serta <em>cultures shock</em> yang dirasakan akan berdampak terhadap penurunan kinerja kerja perawat. Sebaiknya dalam manajemen Rumah Sakit perlunya menyediakan pelatihan khusus untuk perawat Indonesia guna meningkatkan atau menyesuaikan kompetensi perawat, agar pelayanan yang diberikan dapat maksimal dan dapat bersaing dengan perawat Jepang lainnya.</p>2024-03-19T08:29:13+00:00##submission.copyrightStatement##https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikes/article/view/3007GAMBARAN PENYEBAB PENDING KLAIM BPJS KESEHATAN PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT X DI KOTA BOGOR2024-03-30T04:29:23+00:00Amir Hamzah Dinnillahamirhamzahd22@gmail.comHedy Hardianahedyhardiana@gmail.comFitriani Ariani Susantifitrianiariani@gmail.com<p>Penelitian ini menyoroti fenomena pending klaim BPJS Kesehatan di Rumah Sakit X, di mana pembayaran layanan kesehatan tertunda karena verifikasi yang diperlukan oleh BPJS Kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, untuk dapat menggambarkan fenomena pending klaim BPJS Kesehatan di rumah sakit X dengan pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumen, dengan pengelolaan menggunakan analisis tematik dalam mengidentifikasi dan pemahaman terhadap pola tematik atau isu terkait pending klaim BPJS di rumah sakit. Hasilnya menunjukkan beberapa faktor penyebab, seperti ketidakcocokan dalam kode diagnosis, kelengkapan berkas pasien, perbedaan pandangan medis dan administratif, serta praktik dokumentasi oleh DPJP. Rekomendasi termasuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), perbaikan kelengkapan berkas pasien, koordinasi yang lebih baik, pemantauan Dokter Penangung Jawaban Pelayanan (DPJP), dan peningkatan kualitas dokumentasi. Dampak dari pending klaim adalah terhentinya aliran dana untuk pembayaran layanan kesehatan. Langkah-langkah perbaikan harus dilakukan oleh pihak internal rumah sakit, dengan kolaborasi antara berbagai pihak termasuk tim administratif, tenaga medis, dan DPJP.</p>2024-03-19T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikes/article/view/2958ANALISIS SPASIAL INDIKATOR FAKTOR RISIKO STUNTING TERHADAP BALITA STUNTING KOTA PALEMBANG TAHUN 20222024-04-02T08:14:08+00:00Gea Salsabilageasalsabila3@gmail.comNajmah Najmahnajmah@fkm.unsri.ac.idFenty Aprinafentyaprina@gmail.comArpansyah Arpansyaharpansyah@gmail.comHeri Cahyonohericahyono@gmail.comYuni Nuritayuninurita@gmail.com<p>Penyebab stunting pada balita terlihat dari beberapa faktor risiko yaitu gizi ibu pada masa hamil, kondisi sosial dan ekonomi, penyakit pada bayi, kebutuhan gizi yang kurang pada bayi. Berbagai faktor risiko ini biasanya berlangsung dalam periode yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk melihat distribusi sebaran kasus stunting dan indikator faktor risiko penyebab stunting di Kota Palembang Tahun 2022. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif deskriptif, desain penelitian ekologi menggunakan pendekatan spasial. Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh balita stunting tahun 2022. Sampel data sekunder dari Elektornik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) Dinas Kesehatan Kota Palembang yaitu seluruh balita stunting tahun 2022 di Palembang berjumlah 517 balita. Hasil penelitian yaitu wilayah stunting dibagi menjadi 5 kategori warna prevalensi stunting berdasarkan WHO, dimana wilayah dengan prevalensi stunting >30% disimbolkan dengan wilayah berwarna merah gelap dan semakin rendah angka prevalensi stunting semakin pudar pula warna merah pada wilayah tersebut. Kota Palembang termasuk kota dengan prevalensi stunting paling rendah karena memiliki prevalensi stunting dibawah 2,5%. Data stunting disandingkan dengan indikator faktor risiko penyebab stunting yang disimbolkan dengan diagram pie. Kesimpulan penelitian yaitu masih banyak balita yang terkena stunting walaupun di Kota Palembang termasuk kategori stunting yang rendah dan hampir semua indikator faktor risiko sudah memenuhi target kemenkes RI. </p> <p> </p>2024-03-19T08:34:46+00:00##submission.copyrightStatement##https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikes/article/view/1863GAMBARAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DAN DIABETES MELLITUS PADA PASIEN HEMODIALISA DI RSUD DR HARJONO PONOROGO2024-03-30T04:29:24+00:00Iin Novita Nurhidayati Mahmudainnm209@ums.ac.idBahrodin BahrodinBahrodin@gmail.comAfiq Zakie Ilhamiafieqzakie@gmail.comFrida Asfarina Nugrahenifridaasfarina@gmail.comNisrinah Marhamahnisrina123@gmail.comSofi Filda Izzatisofi123@gmail.com<p><br>Gagal ginjal kronis merupakan kondisi progresif yang memengaruhi >10% populasi seluruh dunia. Di Indonesia, prevalensi gagal ginjal kronik sebesar 0,5% dengan komorbid yang sering dijumpai adalah hipertensi (40,8%) dan diabetes mellitus (3,3%). Hemodialisis merupakan pilihan terapi pada gagal ginjal kronik dengan hipertensi sebagai salah satu komplikasinya. Kontrol glikemik dan penyesuaian terhadap agen diabetes dibutuhkan untuk menghindari efek samping hemodialisis pada pasien diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kejadian faktor risiko hipertensi dan diabetes mellitus pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD dr Harjono Ponorogo. Metode penelitian adalah desain studi deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan di RSUD dr Harjono Ponorogo dengan sampel penelitian adalah seluruh pasien hemodialisis pada bulan Desember 2021 sejumlah 145 pasien. Data penelitian berupa data sekunder dari rekam medis pasien hemodialisis di RSUD dr Harjono Ponorogo. Analisis data penelitian menggunakan teknik deskriptif tabel frekuensi. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien hemodialisis di RSUD dr Harjono Ponorogo berjenis kelamin laki-laki (51,7%). Penyakit penyerta yang paling dominan dimiliki pasien gagal ginjal kronik yang melakukan hemodialisis adalah hipertensi (61%), disusul diabetes mellitus (25%). Kesimpulan penelitian adalah jumlah kejadian hipertensi lebih banyak dibandingkan kejadian diabetes mellitus pada pasien gagal ginjal kronik di RSUD dr Harjono Ponorogo.</p>2024-03-19T08:42:39+00:00##submission.copyrightStatement##https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikes/article/view/2540PROMOSI KESEHATAN DI MEDIA SOSIAL DAN LITERASI KESEHATAN TERHADAP PENCEGAHAN DIABETES MELITUS TIPE II2024-03-30T04:29:24+00:00Achmad Lukman Hakimachmadlukmanhakim@gmail.com<p>Kurang maksimalnya pemanfaatan media sosial oleh profesional kesehatan sebagai media promosi kesehatan dikarenakan terbatasnya kemampuan dalam mengelola informasi kesehatan berbasis media sosial, serta minimnya literasi kesehatan pada usia subur terkait gaya hidup sehingga pencegahan diabetes melitus menjadi belum optimal. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan di media sosial dan literasi kesehatan terhadap pencegahan diabetes melitus tipe II pada usia produktif di Kota Depok. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif dengan desain analitik deskriptif menggunakan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat usia produktif di Kota Depok. Sampel pada penelitian ini berjumlah 400 responden, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan <em>multistage sampling</em>. Hasil penelitian diketahui nilai F-hitung sebesar 767,643 dan nilai p sebesar 0,000 (< 0,05). Hal ini menunjukkan variabel promosi kesehatan di media sosial, dan literasi kesehatan secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pencegahan diabetes melitus pada usia produktif. Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan informasi bagi masyarakat pada usia produktif tentang manfaat dari literasi kesehatan dan promosi kesehatan di media sosial dalam meningkatkan pengetahuan, memudahkan untuk mengakses informasi dasar dan cara pencegahan penyakit diabetes tipe II.</p>2024-03-19T09:20:47+00:00##submission.copyrightStatement##https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikes/article/view/3115KESEHATAN MENTAL DI ERA DIGITAL: TINJAUAN NARATIF DAMPAK MEDIA SOSIAL DAN TEKNOLOGI DIGITAL PADA KESEHATAN MENTAL DAN UPAYA UNTUK MENGATASINYA2024-03-30T04:29:24+00:00Kemal Akbar Suryoadjikemal.akbar@ui.ac.idNajma AliNajma.ali@ui.ac.idReynardi Larope SutantoReynardi.larope@ui.ac.idChristopher ChristianChristopher.christian81@ui.ac.idElza Nur Warsa PutraElza.nur@ui.ac.idMuhammad FaruqiMuhammad.faruqi162@gmail.comKevin Tadeus SimanjuntakKevintadeuss@gmail.comIlham Qurrota A’yunIlham.qurrota11@ui.ac.idDhanis Adrianto SetyawanDhanis.adrianto@ui.ac.idRizki Fauzi SuskhanRizki.fauzi@ui.ac.id<p>Perkembangan teknologi digital telah mengubah gaya hidup dan perilaku manusia secara mendalam, terutama melalui penggunaan media sosial dan internet dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, dampaknya terhadap kesehatan mental manusia sangat kompleks. Penelitian ini mengulas secara mendalam dampak media sosial dan teknologi digital pada kesehatan mental, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi dampak tersebut. Studi ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan menganalisis berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan dokumen lainnya. Pencarian dilakukan melalui Google Scholar dan pencarian manual dengan kata kunci "(Kesehatan Mental) DAN (Era Digital)". Kriteria inklusi meliputi artikel-artikel yang diterbitkan antara tahun 2018 hingga 2024, tersedia secara daring, dan memiliki relevansi langsung dengan topik penelitian. Kriteria eksklusi mencakup artikel yang tidak tersedia secara bebas, tidak berhubungan langsung dengan topik penelitian, atau memiliki kualitas metodologi yang rendah. Pengaruh media sosial dan teknologi digital terhadap kesehatan mental sangat kompleks dan beragam. Berbagai studi menunjukkan enam poin sintesis, termasuk dampak media sosial pada kesehatan mental, perasaan kesepian dan isolasi, paparan berita negatif, upaya pencegahan dan dukungan kesehatan mental online, kontrol diri digital, dan peran kebijakan pemerintah. Upaya pencegahan dan dukungan kesehatan mental online menjadi perhatian utama dalam mengatasi dampak negatif tersebut. Era digital membawa dampak kompleks pada kesehatan mental manusia. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan secara hati-hati manfaat dan risiko penggunaan media sosial dan teknologi digital. Dukungan kesehatan mental online dan regulasi pemerintah merupakan bagian integral dari solusi untuk menjaga kesehatan mental individu dan masyarakat di era digital yang terus berkembang.</p>2024-03-22T04:13:23+00:00##submission.copyrightStatement##