Faktor Tidak Langsung Penyebab Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Abstract
Prevalensi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 sebanyak 6,2% dan angka ini mengalami kenaikan dari tahun 2013. Tahun 2018 kasus BBLR di Provinsi Banten menempati urutan 9 besar dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia. Pada tahun 2018 berdasarkan Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Cilegon, menunjukkan persentase BBLR di Kecamatan Cilegon mencapai 4,2% (38 kasus) dari 911 jumlah kelahiran hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor tidak langsung penyebab kejadian BBLR di Kota Cilegon dengan menggunakan metode penelitian kasus kontrol dengan sampel sebanyak 108 responden yang terdiri dari 54 kelompok kasus dan 54 kelompok kontrol. Lokasi penelitian adalah wilayah kerja Puskesmas Cilegon dan Citangkil Kota Cilegon, Banten. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan metode wawancara dan buku KIA responden. Data dianalisis secara univariat dan bivariat (chi-square). Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara faktor predisposisi (status sosial ekonomi, budaya dan tingkat pendidikan), faktor enabling (ketersediaan pelayanan kesehatan, jarak pelayanan kesehatan, keterpaparan media promosi kesehatan) dan faktor reinforcing (dukungan keluarga dan peran petugas kesehatan) dengan kejadian BBLR. Edukasi kesehatan ibu hamil dapat ditingkatkan melalui penggunaan media-media elektronik misal melalui grup WA, instagram dan media sosial lainnya.