Analisis Hubungan Iklim (Curah Hujan, Kelembaban, Suhu Udara dan Kecepatan Angin) dengan Kasus ISPA di DKI Jakarta Tahun 2011 – 2015

  • Ernyasih Ernyasih Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Fini Fajrini Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Noor Latifah Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Keywords: Curah Hujan, Kelembaban, Suhu Udara, Kecepatan Angin, ISPA

Abstract

Perubahan iklim menimbulkan efek terhadap kesehatan manusia secara langsung maupun tidak langsung,  efek langsung berupa efek ekstrim dingin dan panas. Curah hujan yang ekstrim dapat meningkatkan kasus penyakit ISPA. Kasus ISPA dari tahun ketahun meningkat berdasarkan SDKI 2007, sebesar 11.2%. Penelitian ini menggunakan studi ekologi untuk melihat hubungan iklim (curah hujan, kelembaban, suhu udara, kecepatan angin) dengan kasus ISPA di DKI Jakarta Tahun 2011 – 2015.  Populasi adalah seluruh data penderita ISPA tahun 2011 – 2015 di DKI Jakarta. Ada hubungan yang signifikan antara  Curah hujan (p = 0,013) dan mempunyai  hubungan sedang (r = 0.318) serta berpola positif, kelembaban (p = 0,001) dan mempunyai  hubungan sedang (r = 0.432) serta berpola positif, suhu udara (p = 0,017) dan mempunyai  hubungan sedang (r = 0.307) serta berpola positif dengan kasus ISPA, dan tidak ada hubungan antara kecepatan angin  (p = 0,059) dengan kasus ISPA. Diharapkan pembuatan taman kota atau penanaman kembali pohon-pohon di DKI Jakarta dapat mengurangi efek gas rumah kaca.

Published
2018-09-20

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.