Hubungan Sedentary Lifestyle dengan Status Gizi Remaja pada Masa Pandemi COVID-19
Abstract
Pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan di masyarakat, seperti pembatasan aktivitas, selalu menjaga jarak antar sesama, dan menghindari keramaian. Proses pembelajaran dilakukan secara daring sehingga aktivitas anak terbatas. Hal tersebut meningkatkan peluang untuk memiliki sedentary lifestyle. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sedentary lifestyle dengan status gizi remaja pada masa pandemi. Desain penelitian adalah cross-sectional. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Cibinong. Sampel penelitian adalah 195 siswa kelas 8 dengan pengambilan sampel secara simple random sampling . Kriteria inklusi sampel yaitu remaja awal siswa berusia 13-15 tahun dan bersedia mengikuti penelitian. Timbangan berat badan dan microtoise untuk menilai status gizi remaja. Kuesioner Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ) digunakan untuk menilai tingkat sedentary lifestyle. Sampel dalam penelitian sebagian besar berjenis kelamin perempuan (63,6%), berusia 14 tahun (60%), dan memiliki ayah dengan pendidikan terakahir SMA (49,2%). Asupan energi subjek tergolong defisit berat (80%), dan memiliki status gizi normal (65,1%). Meskipun demikian, sebanyak 15,4% memiliki status gizi gemuk dan 7,2% obesitas. Akan tetapi, penelitian ini belum dapat menunjukkan adanya hubungan sedentary lifestyle dengan status gizi remaja pada masa pandemi (P-value = 0,899). Diperoleh bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sedentary lifestyle dengan status gizi remaja pada masa pandemi di SMP Negeri 1 Cibinong.