Hubungan Pengetahuan, Sarana, dan Sosial Ekonomi dengan Kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) pada Masyarakat
Abstract
Perilaku buang air besar sembarangan (BABS) termasuk salah satu contoh yang tidak sehat, sebagai upaya untuk merubah perilaku buang air besar yang masih belumĀ memenuhi syarat kesehatan diperlukan berbagai strategi yang salah satunya adalah melalui penyuluhan. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat harus melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga, dan lingkungan secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara buang air besar sembarangan (BABS) dengan pengetahuan, sarana, dan sosial ekonomi di Desa Tugu Utara Dusun Rawa Gede Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan desain Cross Sectional berdasarkan perhitungan besar sampel, maka besar sampel minimal yang dibutuhkan adalah 98 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling. Analisis menggunakan Chi-Square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan P=0,026; OR=0,382, sarana P=0,025; OR=384, sosial ekonomi P=0,004; OR=3,735 dengan perilaku buang air besar sembarangan. Salah satu strategi untuk menyelesaikan masalah buang air besar sembarangan (BABS) adalah open defecation free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan (stop BABS). Melihat keterbatasan di Desa TuguUtara Dusun Rawa Gede dibutuhkan sistem gotong royong dari setiap aspek pembangunan di Desa. Mengubah kesadaran masyarakat dengan cara menjelasakan bagaimana akibat dari buang air besar sembarangan (BABS).