Efek Gabungan Obesitas dan Aktivitas Fisik terhadap Kejadian Prediabetes
Analisis Data Indonesian Family Life Survey 5
Abstract
Obesitas dan kurangnya aktivitas fisik diketahui sebagai faktor risiko independen kejadian prediabetes, namun efek gabungan kedua faktor tersebut terhadap kejadian prediabetes belum banyak diketahui. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek gabungan obesitas dan aktivitas fisik terhadap kejadian prediabetes pada populasi usia ≥ 15 tahun di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder Indonesian Family Life Survey (IFLS) 5 tahun 2014 dengan rancangan cross-sectional. Sebanyak 5.439 responden usia ≥ 15 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diikutsertakan dalam analisis. Outcome penelitian berupa kejadian prediabetes berdasarkan pemeriksaan HbA1c. Regresi logistik dilakukan untuk mengestimasikan Prevalence Ratio (PR) dengan 95% Confidence Intervals (CI). Pada analisis gabungan dengan menggunakan kelompok tidak obesitas dan aktivitas cukup sebagai kelompok pembanding, kelompok obesitas dengan aktivitas fisik kurang diketahui memiliki resiko paling tinggi menderita prediabetes (PR 1,92; 95% CI 1,55-2,37), diikuti kelompok obesitas dengan aktivitas fisik cukup (PR 1,69; 95% CI 1,44-2,00), setelah dikontrol variabel usia dan jenis kelamin. Kelompok tidak obesitas dan aktivitas fisik kurang menunjukkan hubungan yang tidak bermakna dengan prediabetes. Sebesar 16,15% kejadian prediabetes disebabkan oleh interaksi sinergis antara obesitas dan kurangnya aktivitas fisik. Pencegahan terhadap obesitas bersama dengan peningkatan aktivitas fisik penting dilakukan guna menurunkan risiko prediabetes.