Perilaku Konsumsi Suplemen dan Herbal untuk Pencegahan dan Pengobatan Infeksi COVID-19 pada Kelompok Dewasa Perkotaan
Abstract
Penggunaan produk alami dan ekstrak herbal dipercaya dapat meningkatkan kekebalan dan mengurangi risiko tertular COVID-19. Namun masih banyak masyarakat yang salah paham terhadap manfaat suplemen dan produk herbal sehingga menyebabkan perilaku konsumsi yang tidak tepat yang dapat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan, alih-alih mencegah penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis serta tingkat konsumsi suplemen serta herbal pada kelompok dewasa perkotaan dan juga akan melihat apakah terdapat perbedaan pola konsumsi sebelum dan selama pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional berbasis survey online. Populasi penelitian ini adalah kelompok usia dewasa di DKI Jakarta berusia 25-45 tahun yang bertempat tinggal di DKI Jakarta dengan jumlah sampel sebanyak 150 orang. Hasil penelitian menunjukkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi suplemen vitamin dan mineral serta herbal selama pandemi COVID-19 secara signifikan lebih tinggi dibandingkan sebelum adanya pandemi (P-value = 0,000). Jenis suplemen dan herbal yang paling banyak dikonsumsi baik sebelum maupun selama pandemi COVID-19 adalah suplemen vitamin C (48,7%), suplemen mineral kalsium (16,7%) dan herbal madu/propolis (45,3%). Walaupun kesadaran masyarakat relatif meningkat dalam konsumsi suplemen vitamin, mineral dan herbal, namun tetap perlu diperhatikan dalam penggunaanya harus sesuai dengan anjuran dan kebutuhan.