Hubungan antara Keterlibatan Ayah dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan
Abstract
Permasalahan stunting masih menjadi tantangan besar bagi pemerintah sampai sekarang. Berbagai upaya pencegahan stunting dilakukan mulai dari tingkat keluarga yakni dengan mengoptimalkan keterlibatan orang tua dalam pengasuhan termasuk keterlibatan ayah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara keterlibatan ayah dan variabel confounding (tingkat pendidikan ayah, tingkat pendapatan keluarga, inisiasi menyusu dini, riwayat pemberian MPASI, jumlah anak, jenis kelamin anak, dan riwayat penyakit infeksi) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kecamatan Seberang Ulu 1 yang diukur berdasarkan sudut pandang ibu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dengan teknik simple random sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 112 orang. Analisis statistik dalam penelitian ini dilakukan sampai analisis multivariat. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara riwayat pemberian MPASI (nilai p = 0,019; PR = 0,431; 95% CI = 0,229-0,812) dan jenis kelamin anak (nilai p = 0,028; PR = 2,308; 95% CI = 1,136-4,688) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kecamatan Seberang Ulu 1. Sedangkan analisis multivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara keterlibatan ayah dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kecamatan Seberang Ulu 1 setelah di kontrol oleh variabel inisiasi menyusu dini (IMD) dan jumlah anak (nilai p: 0,670; 95%CI: 0,504 – 2,907).