Budaya Keselamatan Pasien terhadap Kompetensi Keselamatan Pasien pada Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Payangan

  • Made Indra Wijaya Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa https://orcid.org/0000-0003-1733-9409
  • Anny Eka Pratiwi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), Universitas Warmadewa
  • Luh Gede Pradnyawati Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), Universitas Warmadewa
  • Komang Triyani Kartinawati Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), Universitas Warmadewa
  • Dewa Ayu Putu Ratna Juwita Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), Universitas Warmadewa
  • Anak Agung Sagung Mirah Prabandari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), Universitas Warmadewa
Keywords: Budaya keselamatan pasien, Kompetensi keselamatan pasien, Perawat

Abstract

Keselamatan pasien telah menjadi prioritas dalam sistem perawatan kesehatan di seluruh negara selama dua dekade terakhir. Berbagai inisiatif dan program, termasuk survei budaya keselamatan pasien, strategi tim, akreditasi rumah sakit dan program sertifikasi, telah dikembangkan dan diimplementasikan untuk meningkatkan keselamatan pasien. Studi ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara persepsi perawat terhadap budaya keselamatan pasien dengan kompetensi keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Payangan. Penelitian ini menggunakan desain potong-lintang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner elektronik Google Form dari 125 perawat yang bekerja di RSUD Payangan. Budaya keselamatan pasien diukur menggunakan survei budaya keselamatan pasien yang disusun oleh Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ). Kompetensi keselamatan pasien diukur menggunakan kuesioner evaluasi mandiri kompetensi keselamatan pasien. Analisis regresi multiple dilakukan untuk meneliti hubungan antara budaya keselamatan pasien dengan kompetensi keselamatan pasien. Dari 12 dimensi budaya keselamatan pasien, dimensi “serah terima dan transisi” (nilai p = 0,002) dan dimensi “organisasi belajar – peningkatan berkelanjutan” (nilai p = 0,004) berhubungan secara bermakna dengan kompetensi keselamatan pasien secara keseluruhan. Kedua dimensi “serah terima dan transisi” dan dimensi “organisasi belajar – peningkatan berkelanjutan” juga berhubungan secara bermakna dengan masing-masing komponen sikap (secara berturut-turut nilai p = 0,002 dan p = 0,003), keterampilan (secara berturut-turut nilai p = 0,004 dan p = 0,003), dan pengetahuan (secara berturut-turut nilai p = 0,019 dan p = 0,015) secara terpisah.

Published
2024-01-11

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.