Fitoremediasi Kayu Apu, Eceng Gondok, dan Bambu Air untuk Menurunkan Kadar BOD Air Limbah Pabrik Tahu
Abstract
Peningkatan Biochemical Oxygen Demand (BOD) air limbah tahu disebabkan kedelai sebagai bahan baku tahu mempunyai kandungan organik yaitu protein, karbohidrat, lemak, dan asam amino. Kandungan organik tersebut mempengaruhi tingginya fosfor, nitrogen, dan sulfur dalam air. Tingginya kadar BOD air limbah tahu dapat diturunkan dengan fitoremediasi tanaman kayu apu, eceng gondok, dan bambu air. Tujuan penelitian ini menganalisis efektivitas fitoremediasi tanaman kayu apu, eceng gondok, dan bambu air untuk menurunkan kadar BOD air limbah pabrik tahu. Rancangan penelitian ini Non-equivalent control group, pemeriksaan kadar BOD sampel air limbah tahu dilakukan di Laboraturium Lingkungan Daerah Kota Cimahi, analisis statistik menggunakan uji t dependen dan uji one-way anova. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan signifikan kadar BOD air limbah pabrik tahu sebelum dan setelah pemberian tanaman kayu apu (P-value = 0,035), tidak ada penurunan signifikan BOD air limbah pabrik tahu sebelum dan setelah pemberian tanaman eceng gondok (P-value = 0,059) dan tanamanĀ bambu air (P-value = 0,074). Kayu apu paling efektif untuk menurunkan kadar BOD air limbah pabrik tahu (33,3%) dibandingkan eceng gondok dan bambu air, disarankan pengolahan air limbah pabrik tahu dapat memanfaatkan tanaman kayu apu dengan metode fitoremediasi untuk penurunkan BOD air limbah pabrik tahu.