Analisis Determinan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Urban Jakarta

  • Hotmaria Agustina Pakpahan Pusat Penelitian Kesehatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Pascasarjana Universitas Respati Indonesia
  • Tri Budi Rahardjo Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Pascasarjana Universitas Respati Indonesia
  • Atik Kridawati Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Pascasarjana Universitas Respati Indonesia
  • Yvonne Suzy Handajani Pusat Penelitian Kesehatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Keywords: Depresi, Dukungan Keluarga, Hipertensi, Lansia, Pendidikan

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular dengan tingkat kejadian yang masih tinggi di dunia. Di negara-negara yang sedang berkembang, penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, stroke dan diabetes akan segera menggantikan penyakit menular dan malnutrisi sebagai penyebab kematian dan disabilitas. Data surveillans DKI Jakarta tahun 2019 menyebutkan peningkatan penyakit hipertensi dan diabetes di Jakarta masih sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan risiko yang paling signifikan terhadap kejadian hipertensi pada lansia. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan metode penelitian kasus kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling, dengan jumlah sampel 91 kasus dan 91 kontrol pada kelompok lansia yang berusia ≥ 60 tahun. Data dianalisis dengan uji Chi-Square dan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor depresi (nilai p = 0,0001; OR = 33,341), pendidikan (nilai p = 0,0001; OR = 6,276), dukungan keluarga (nilai p = 0,035; OR = 3,457), obesitas (nilai p = 0,028; OR = 0,321), riwayat keluarga (nilai p = 0,444; OR = 0,305), mengonsumsi makanan asin (nilai p = 0,002; OR = 0,195) berhubungan dengan kejadian hipertensi pada lansia. Kejadian hipertensi pada lansia di Jakarta beresiko lebih tinggi pada lansia dengan depresi, pendidikan rendah, dan kurangnya dukungan dalam keluarga, namun cenderung beresiko lebih rendah pada lansia dengan obesitas, riwayat keluarga hipertensi, dan kebiasan mengonsumsi makanan asin.

Published
2024-01-11

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.