Gangguan Kesehatan Akibat Paparan Karbon Monoksida pada Penjual Sate di Pinggir Jalan

  • Dini Arista Putri Program Studi Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya
  • Amrina Rosyada Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya
  • Widya Lionita Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya
  • Fison Hepiman Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Palembang
Keywords: Karbon monoksida, Keluhan pernapasan, Keluhan mata, Penjual sate, Tekanan darah

Abstract

Salah satu parameter pencemaran udara adalah karbon monoksida. Karbon monokisda dihasilkan dari proses pembakaran yang tidak sempurna, salah satunya adalah pembakaran makanan dengan bahan bakar arang yang digunakan oleh penjual sate. Paparan secara terus menerus dapat mengakibatkan munculnya beberapa gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gangguan kesehatan terutama pada tekanan darah, keluhan pernapasan dan mata yang dirasakan oleh pada penjual sate akibat paparan karbon monoksida. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Cross sectional dengan teknik pengambilan sampel purposive samping. Sebanyak 58 orang ditetapkan menjadi responden penelitian dengan kriteria antara lain orang yang memanggang sate dan berjualan di pinggir jalan dengan menggunakan arang sebagai bahan bakar. Paparan karbon monoksida diukur dengan alat Carbon Monoxide Meter; tekanan darah diukur dengan tensimeter; sedangkan keluhan pernapasan dan mata digali melalui kuesioner. Hubungan antarvariabel dianalisis melalui uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan mayoritas penjual sate terpapar karbon monoksida yang melebihi nilai ambang batas (NAB > 29 mg/m3) sebanyak 62.07 persen dan memiliki hubungan yang signifikan dengan keluhan pernapasan (p value 0.003). Penjual sate yang terpapar karbon monoksida melebihi NAB berisiko 3.208 kali untuk mengalami keluhan pernapasan (batuk, pilek, sesak napas, nyeri dada atau dahak berlebih) selama bekerja. Penjual sate sebaiknya menggunakan alat pelindung diri berupa masker dan melakukan pergantian pekerja saat proses pengipasan sate untuk menghindari paparan karbon monoksida secara terus menerus.

Published
2024-03-06

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.