Analisis Spasial Kasus Baru Tuberkulosis BTA (+) terhadap Kepadatan Penduduk di Jawa Tengah Tahun 2016-2018
Abstract
Tuberkulosis (TB) paru sampai saat ini masih menjadi perhatian dunia dan menjadi salah satu indikator keberhasilan dalam Suistainable Development Goal (SDG’s). Laporan WHO menyatakan bahwa Indonesia termasuk 30 negara yang memiliki beban kasus TB yang besar. Di Indonesia, provinsi Jawa Tengah juga termasuk dalam provinsi yang memiliki beban kasus TB terbanyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara spasial hubungan kasus baru TB paru BTA (+ ) dengan kepadatan penduduk tahun 2016-2018. Populasi dalam penelitian ini yaitu penduduk Jawa Tengah di 29 kabupaten dan 6 kota yang tercatat di profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016-2018. Sampel adalah seluruh populasi. Variabel dalam penelitian ini yaitu kasus baru TB BTA (+) dan kepadatan penduduk yang tercatat di lampiran profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016-2018. Analisis data dilakukan dengan perangkat lunak Geoda. Hasil analisis spasial kasus baru TB BTA (+) dan kepadatan penduduk pada tahun 2016-2018 menunjukkan pola yang mengelompok namun setelah dilakukan uji signifikansi menunjukkan tidak adanya autokorelasi spasial. Hal ini menunjukkan bahwa kasus baru TB BTA (+) dengan kepadatan penduduk antar kabupaten/kota satu dengan yang lainnya tidak memiliki hubungan secara spasial, sehingga wilayah yang memiliki kasus baru TB BTA (+) dengan kepadatan penduduk tinggi tidak mempengaruhi wilayah lainnya menjadi tinggi pula.