Studi Mutu (ServQual) dan Kepuasan Pasien Berdasarkan Akreditasi Puskesmas
Abstract
Akreditasi puskesmas merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan. Salah satu cara mengetahui peningkatan mutu pelayanan dapat diukur melalui kepuasaan pasien. Pada tahun 2016 di Kota Lubuklinggau didapatkan indeks kepuasaan masyarakat pada puskesmas non-akreditasi (Puskesmas Priuk) lebih tinggi dibandingkan dengan indeks kepuasaan masyarakat pada puskesmas terakreditasi (Puskesmas Sidorejo). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepuasan pasien dan mutu pelayanan kesehatan berdasarkan akreditasi puskesmas. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional deskriptif dan studi kasus. Sampel penelitian adalah pengunjung pukesmas berjumlah 108 responden dan informan penelitian adalah kepala puskesmas dan kepala tata usaha. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan kepuasan pada puskesmas terakreditasi berdasarkan dimensi keadaan fisik (96,3%), keandalan (98,1%), ketanggapan (98,1%), jaminan (98,1%) dan empati (96,3%) lebih tinggi dari puskesmas non-akreditasi berdasarkan dimensi keadaan fisik (40,7), keandalan (88,9%), ketanggapan (90,7%), jaminan (96,3%) dan empati (90,7%). Puskesmas terakreditasi diharapkan dapat mempertahankan mutunya dan bagi puskesmas non akreditasi diharapkan dapat memperhatikan dimensi-dimensi mutu untuk memperbaiki dan meningkatankan kepuasan pasien serta mempersiapkan diri dalam menghadapi proses akreditasi.