Evaluasi Pelaksanaan Program PMT-P pada Balita Wasting
Abstract
Kementrian Kesehatan RI menetapkan Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) untuk mengatasi masalah gizi kurang pada balita. Masih rendahnya presentase balita yang naik status gizinya setelah mendapatkan makanan tambahan selama tahun 2019 menunjukkan adanya masalah dalam pelaksanaan program PMT-P di Puskesmas Sebangar. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi pelaksanaan PMT-P pada balita wasting di wilayah kerja Puskesmas Sebangar berdasarkan komponen input, proses dan output. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian Rapid Assesment Procedur (RAP). Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi. Informan adalah petugas gizi, kepala puskesmas, bidan desa, kader posyandu dan ibu balita wasting. Hasil menunjukkan petugas gizi kurang berpengalaman dalam tugasnya menjadi penanggung jawab program PMT-P balita di Puskesmas Sebangar. Rendahnya pemahaman petugas mengenai pedoman program PMT-P balita disebabkan sosialisasi oleh petugas gizi belum maksimal. Tempat penyimpanan makanan tambahan baik di puskesmas maupun di desa tidak memenuhi syarat. Pemantauan oleh petugas tidak dilaksanakan sesuai pedoman atau petunjuk teknis PMT-P balita wasting. Output yang dihasilkan masih rendah hanya 1 balita dari 5 balita sasaran yang status gizinya menjadi normal. Pelaksanaan program pemberian makanan tambahan pemulihan pada balita wasting di wilayah kerja Puskesmas Sebangar tahun 2020 belum optimal karena masih ada beberapa komponen yang tidak sesuai pedoman Program PMT-P balita.