Faktor Lingkungan Sebagai Prediksi Infeksi Saluran Pernafasan Akut di Wilayah Bencana Gunung Berapi

  • Nugroho Susanto Universitas Respati Yogyakarta
Keywords: Faktor lingkungan, Gunung berapi, ISPA, Pernafasan

Abstract

World Health Organization mencatat penyakit respiratori 5% dari total seluruh penyakit. Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa kejadian ISPA sebesar 78.995 kasus. Faktor debu, pencemaran udara, asap dapur adalah penyebab ISPA. Partikel debu mengandung streptococcus menjadi faktor ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab paling dominan kejadian penyakit ISPA. Rancangan penelitian dengan cross sectional. Sampel penelitian adalah rumah tangga memiliki balita sebesar 1.104 sampel. Variabel independent meliputi bahan dinding, tempat sampah, jenis sampah, bahan lantai rumah, ventilasi rumah, pemilahan penampungan sampah. Variabel dependent adalah ISPA. Analisis dengan sofware SPSS dengan uji chi square dan regresi logistik tingkat kepercayaan 95%. Responden tidak mengalami batuk 97,4%, bahan dinding batu bata 97,2%, penampungan sampah ada 63,9%, bahan lantai keramik 91,1%, memiliki ventilasi udara 80,3%, sumber penerangan mencukupi syarat 87,7%, pemilahan sampah tidak memenuhi syarat 66,5%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa kejadian ISPA berhubungan signifikan dengan bahan utama dinding (Pv=0,000), tempat penampungan sampah (Pv=0,839), bahan lantai (Pv=0,346), ventilasi (Pv=0,731), penerangan (Pv=0,368) dan penampungan sampah (Pv=0,191). Analisis multivariat menunjukkan bahwa penyebab kejadian ISPA tertinggi adalah dinding rumah (β = 6.706). Faktor dominan berkontribusi terhadap kejadian ISPA pada wilayah gunung berapi adalah kondisi dinding rumah.

Published
2021-12-01

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.