Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm <p><img src="/public/site/images/admin/COVER_DEPAN_EDISI_JUNI_2019-11.jpg"></p> <p>Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (<em>The Public Health Science Journal</em>) dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM) bekerja sama dengan STIKIM Press yang beralamat di <span style="color: #212529; font-family: Nunito, sans-serif; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;">Gedung HZ Jl. Harapan No. 50 Lenteng Agung</span><span style="color: #212529; font-family: Nunito, sans-serif; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;">, Jakarta Selatan</span><span style="color: #212529; font-family: Nunito, sans-serif; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;">, Provinsi DKI Jakarta</span><span style="color: #212529; font-family: Nunito, sans-serif; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;">, 12610</span></p> <p>Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (<em>The Public Health Science Journal</em>) dengan nomor <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1380283150">e-ISSN&nbsp;2354-8185 (online)</a> dan <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1432108773">p-ISSN 2252-4134 (cetak)</a> menerima naskah publikasi dari&nbsp; hasil penelitian yang belum pernah dan tidak akan dipublikasikan di tempat lain dalam bentuk cetakan maupun digital (<em>e</em>-<em>journal</em>).</p> <p>&nbsp;Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat mencakup artikel di bidang Manajemen Pelayanan Kesehatan, Manajemen Rumah Sakit, Kesehatan Reproduksi, Epidemiologi, Biostatistik, Pendidikan dan Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kebijakan Kesehatan, Gizi Kesehatan Masyarakat, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)</p> <p>Kami menyediakan akses terbuka (<em>open access</em>) bagi para akademisi yang ingin mendapatkan artikel dalam Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat.</p> UIMA Press en-US Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat 2252-4134 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Aman Berkendara pada Pengemudi Bus Trans https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm/article/view/2170 <p>Bus Trans tidak hanya berdampak positif bagi masyarakat tetapi memiliki dampak negatif. Adanya pengemudi yang ugal-ugalan saat bekendara, berbelok dengan tajam, bus menguasai jalan dan sebagainya, hal tersebut menimbulkan rasa tidak nyaman bagi pengguna jalan umum dan dapat menimbulkan kecelakan lalu lintas. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor – faktor apa yang mempengaruhi perilaku aman berkendara pengemudi bus trans. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional.</em> Sampel penelitian ini adalah pengemudi bus trans, penentuan sampel menggunakan rumus <em>slovin</em> didapatkan jumlah 55 sampel. Penentuan sampel dengan metode <em>sampel random sampling</em>. Instrumen penelitian ini kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Analisis yang dilakukan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan uji <em>chi-square.</em> Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara masa kerja (nilai p = 0,769), dukungan keluarga&nbsp; (nilai p = 0,42), dan kondisi kendaraan (0,564) dengan perilaku aman berkendara. Hanya faktor pengetahuan yang memiliki hubungan bermakna dengan perilaku aman berkendara (nilai p = 0,011). Rekomendasi penelitian ini, diharapkan bagi perusahaan untuk tetap meningkatkan kegiatan sosialisasi dan edukasi, serta meningkatkan pengawasan berkala terhadap pengemudi. Pengemudi diharapkan selalu mematuhi tata tertib lalu lintas dan SOP yang sudah diberlakukan di perusahaan.</p> Machfudz Eko Arianto Julian Dwi Saptadi Amelia Nurhasanah ##submission.copyrightStatement## 2024-03-06 2024-03-06 13 02 101 109 10.33221/jikm.v13i02.2170 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Dosen saat Pandemi COVID-19 https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm/article/view/2482 <p>Kelelahan merupakan permasalahan yang sering dialami pekerja. Kelelahan lebih sering diamati pada pekerja industri, namun bukan berarti pekerja di sektor lain tidak berisiko. Pada sektor pendidikan, dosen memiliki peran penting dan tanggung jawab yang berat dengan pekerjaan yang kompleks sehingga berpotensi mengalami kelelahan dan menjadi penting untuk meneliti kelelahan pada dosen. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada dosen Fikes UIN Jakarta saat pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain studi <em>cross sectional.</em> Data dikumpulkan dari 38 responden yang terpilih dengan teknik <em>simple random sampling</em>. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner melalui <em>online</em> dan <em>offline </em>pada April – Juni 2022. Hasil analisis menunjukkan 39,5% responden memiliki tingkat kelelahan kerja yang memerlukan tindakan perbaikan. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara kualitas tidur <em>(</em>nilai p = 0,003) dan kondisi kesehatan (nilai p = 0,030) dengan kelelahan kerja. Sementara itu, umur, jenis kelamin, status gizi, masa kerja, kebiasaan olahraga, tipe kepribadian, beban kerja, dan aktivitas di luar pekerjaan tidak memiliki hubungan dengan kelelahan kerja. Dalam penelitian ini, faktor individu penting untuk diperhatikan. Kualitas tidur pada dosen mungkin dapat dipengaruhi oleh beban kerja. Oleh karena itu, direkomendasikan untuk menjaga kualitas tidur dan kondisi kesehatan agar tidak memperparah kelelahan kerja.</p> Shafira Salsabila Samara Narila Mutia Nasir ##submission.copyrightStatement## 2024-03-06 2024-03-06 13 02 110 122 10.33221/jikm.v13i02.2482 Gangguan Kesehatan Akibat Paparan Karbon Monoksida pada Penjual Sate di Pinggir Jalan https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm/article/view/2595 <p>Salah satu parameter pencemaran udara adalah karbon monoksida. Karbon monokisda dihasilkan dari proses pembakaran yang tidak sempurna, salah satunya adalah pembakaran makanan dengan bahan bakar arang yang digunakan oleh penjual sate. Paparan secara terus menerus dapat mengakibatkan munculnya beberapa gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gangguan kesehatan terutama pada tekanan darah, keluhan pernapasan dan mata yang dirasakan oleh pada penjual sate akibat paparan karbon monoksida. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah <em>Cross sectional</em> dengan teknik pengambilan sampel <em>purposive samping</em>. Sebanyak 58 orang ditetapkan menjadi responden penelitian dengan kriteria antara lain orang yang memanggang sate dan berjualan di pinggir jalan dengan menggunakan arang sebagai bahan bakar. Paparan karbon monoksida diukur dengan alat <em>Carbon Monoxide Meter</em>; tekanan darah diukur dengan tensimeter; sedangkan keluhan pernapasan dan mata digali melalui kuesioner. Hubungan antarvariabel dianalisis melalui uji <em>Chi Square. </em>Hasil penelitian didapatkan mayoritas penjual sate terpapar karbon monoksida yang melebihi nilai ambang batas (NAB &gt; 29 mg/m<sup>3</sup>) sebanyak 62.07 persen dan memiliki hubungan yang signifikan dengan keluhan pernapasan (<em>p value</em> 0.003). Penjual sate yang terpapar karbon monoksida melebihi NAB berisiko 3.208 kali untuk mengalami keluhan pernapasan (batuk, pilek, sesak napas, nyeri dada atau dahak berlebih) selama bekerja. Penjual sate sebaiknya menggunakan alat pelindung diri berupa masker dan melakukan pergantian pekerja saat proses pengipasan sate untuk menghindari paparan karbon monoksida secara terus menerus.</p> Dini Arista Putri Amrina Rosyada Widya Lionita Fison Hepiman ##submission.copyrightStatement## 2024-03-06 2024-03-06 13 02 123 130 10.33221/jikm.v13i02.2595 Studi Netnografi : Manfaat Sekolah Berbasis Alam Terhadap Kesehatan Anak https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm/article/view/2619 <p style="font-weight: 400;">Kesehatan anak adalah keadaan sejahtera fisik, mental, intelektual, sosial dan emosional dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Kurangnya aktifitas di luar ruangan dan kecanduan gadget meningkatkan risiko penyakit degenaratif pada anak seperti obesitas, diabetes tipe 2, asma, dan defisiensi vitamin D. Sebagian besar anak menghabiskan waktu di sekolah. Tentunya kegiatan sekolah dapat berpengaruh pada kesehatan anak secara fisik dan mental. Sekolah alam adalah suatu bentuk pendidikan alternative mengenai sistem sekolah dengan konsep pendidikan berbasis alam semesta dimana anak tidak dibatasi untuk mengeksplorasi kegiatan di luar kelas. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran manfaat sekolah alam di Indonesia terhadap kesehatan anak yang terkait dengan aktivitas luar ruangan yang tidak terstruktur dan waktu yang dihabiskan di lingkungan alami melalui metode netnografi. Hasil penelitian menunjukkan sekolah alam menyediakan kegiatan luar kelas seperti <em>farming, outing, outbound</em>, olahraga, dan <em>camping</em>. Kegiatan ini memiliki dampak yang juga didukung dari <em>feedback </em>masyarakat pengguna media social dapat meningkatkan kesehatan fisik,mental, dan sosial anak. Hal ini dapat menjadi referensi bagi sekolah lain untuk menciptakan kegiatan anak di luar ruangan seperti project-based learning dan olahraga yang cukup supaya anak diberi kesempatan untuk beraktivitas fisik dan mengembangkan kreativitasnya.</p> Farida Kumalasari Yulia Hamdaini Putri Hera Febria Mavilinda ##submission.copyrightStatement## 2024-03-06 2024-03-06 13 02 131 141 10.33221/jikm.v13i02.2619 Hubungan Gadget terhadap Gangguan Perkembangan pada Anak https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm/article/view/2649 <p>Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini berlangsung sangat pesat dan semakin canggih. Salah satu teknologi yang berkembang pesat penggunaannya sebagai alat komunikasi adalah gadget. Penggunaan gadget yang tidak terkontrol dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan gangguan perkembangan anak akibat penggunaan gadget di Klinik Tumbuh Kembang RSIA Bunda Aliyah. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian <em>Observasional deskriptif</em> dengan metode kualitatif dan kuantitatif melalui survei <em>cross sectional</em>. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien di Klinik Rehab Medik RSIA Bunda Aliyah Jakarta Timur dengan jumlah sampel 180 responden. Uji statistik yang digunakan untuk penelitian ini adalah analisis deskriptif dan korelasi regresi. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa penggunaan gadget berhubungan signifikan dengangangguan perkembangan perilaku fokus (nilai p = 0,004), gangguan bicara (nilai p = -0,001), gangguan sosialisasi (nilai p = 0,005), gangguan komunikasi (nilai p = 0,036), dan gangguan belajar (nilai p = -0,027). Sedangkan variabel tantrum (nilai p = 0,058) menunjukan tidak ada hubungan yang <em>signifikan</em> antara durasi penggunaan gadget terhadap tantrum pada anak. Hasil analisis <em>multivariat</em> menunjukkan bahwa <em>variabel</em> yang memiliki hubungan yang bermakna dengan durasi penggunaan gadget adalah gangguan fokus (nilai p = 0,001), gangguan bicara (nilai p = 0,017) dan gangguan sosialisasi (nilai p = 0,001). Variabel yang paling dominan adalah gangguan sosialisasi dengan nilai Exp (B) 3,374 artinya anak yang penggunaan gadget dengan durasi yang lama maka memiliki peluang yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan sosialisasi.</p> Henny Hanna Tati Nuryanti ##submission.copyrightStatement## 2024-03-06 2024-03-06 13 02 142 148 10.33221/jikm.v13i02.2649 Determinan Anemia pada Remaja Putri https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm/article/view/2709 <p>Anemia merupakan masalah kesehatan berkaitan dengan gizi yang banyak dijumpai pada usia remaja. Remaja putri mengalami menstruasi yang terjadi setiap bulan sehingga remaja putri beresiko mengalami anemia sepuluh kali lebih besar dibandingkan remaja putra. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pendidikan ibu, pengetahuan tentang gizi seimbang, IMT, LILA dan asupan suplemen zat besi dengan anemia pada remaja putri kelas X di wilayah Puskesmas Sukawali Kabupaten Tangerang tahun 2023. Pendekatan penelitian yang digunakan penelitian kuantitatif dengan rancang penelitian <em>cross sectional</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X di 5 (lima) sekolah yang ada di wilayah Puskesmas Sukawali tahun 2023 berjumlah 113 responden yang seluruhnya dijadikan sampel penelitian. Analisis data menggunakan regresi logistik. Hasil analisis dengan uji regresi logistik disimpulkan bahwa variabel dominan adalah asupan suplemen zat besi (OR = 56,639). Variabel asupan suplemen zat besi dan pengetahuan gizi seimbang mempunyai hubungan dengan kejadian anemia setelah dikontrol oleh pendidikan ibu (OR = 3,216), LILA (OR <em>= </em>2,249), dan IMT/U (OR = 0,673). Variabel pendidikan ibu, LILA, dan IMT/U merupakan variabel <em>confounding </em>yang&nbsp; mempengaruhi hubungan variabel pengetahuan gizi seimbang dan asupan suplemen zat besi dengan kejadian anemia. Anemia pada remaja putri ditentukan oleh banyak faktor sehingga diperlukan peran orang tua, sekolah dan pihak Puskesmas Sukawali dalam pencegahan anemia.</p> Sri Indriyani Kusharisupeni Kusharisupeni Asyifa Robiatul Adawiyah ##submission.copyrightStatement## 2024-03-06 2024-03-06 13 02 149 157 10.33221/jikm.v13i02.2709 Faktor Risiko Mycobacterium Tuberculosis, Kepadatan Hunian dan Kualitas Fisik Rumah Penderita TB Paru https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm/article/view/2742 <p>Kondisi rumah tidak memenuhi syarat rumah sehat dapat menimbulkan berbagai penyakit. Tuberkulosis adalah salah satu penyakit yang dapat disebabkan faktor lingkungan rumah. Kecamatan Pabean Cantian Surabaya adalah wilayah yang memiliki penemuan kasus baru tertinggi di Surabaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui <em>Mycobacterium tuberculosis </em>udara, kepadatan hunian dan kualitas fisik rumah apakah memiliki faktor risiko terjadinya tuberkulosis paru pada penderita TB di Kecamata Pabean Cantian. Kualitas fisik rumah yang dinilai meliputi jenis lantai, pencahayaan dan kelembapan ruang kamar tidur penderita. Penelitian menggunakan analisa kuantitatif deskriptif dengan rancangan <em>case kontrol study</em> perbandingan 1:2. Kelompok kasus adalah penderita TB paru BTA positif pengobatan 2-5 bulan sebanyak 4 responden dan kelompok kontrol adalah penderita TB BTA negative pengobatan 2-5 bulan sebanyak 8 responden. Pengumpulan data dengan instrumen lembar observasi, pengambilan sampel udara menggunakan alat MASS untuk mengetahui bakteri <em>Mycobacterium tuberculosis</em> di udara ruang kamar ridur, <em>thermohygrometer, lux meter</em> dan meteran. Hasil penelitian menunjukkan&nbsp; <em>Mycobacterium tuberculosis </em>udara ruang (OR = 1,8), kepadatan hunian ruang (OR = 1,8), pencahayaan (OR = 1,8), kelembapan (OR = 1,8) dan jenis lantai (OR = 2,3) merupakan faktor risiko terjadinya TB paru. Seluruh variabel bebas menjadi faktor risiko terjadinya TB paru, dimana jenis lantai yang tidak memenuhi syarat menjadi faktor risiko tertinggi terjadinya TB paru. Sehingga perlu adanya peningkatan kesadaran pentingnya lingkungan rumah yang memenuhi syarat kesehatan.</p> Onna Nurul Fitria Diah Ambar Rahayu ##submission.copyrightStatement## 2024-03-06 2024-03-06 13 02 158 165 10.33221/jikm.v13i02.2742 Determinan Perilaku Imunisasi Measles Rubella dengan Pendekatan Health Belief Model https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm/article/view/3048 <p>Pandemi COVID-19 berdampak besar pada sektor kesehatan di Indonesia, khususnya imunisasi MR, dengan fluktuasi cakupan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat dikaji dengan pendekatan <em>Health Belief Model. </em>Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku imunisasi MR. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain <em>crossectional</em>, untuk mencari determinan dari perilaku imunisasi mr dengan menggunakan pendekatan <em>health belief model</em>. Populasi penelitian ini sebanyak 5.107 orang, pengambilan sampel menggunakan <em>multistage random sampling</em>, dan berlokasi di tiga puskesmas Kota Bukittinggi dengan 102 ibu sebagai responden. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dengan uji <em>chi-square</em>, dan multivariat dengan uji regresi logistik. Variabel yang berhubungan meliputi pengetahuan (nilai p = 0,003), efikasi diri (nilai p = 0,004), persepsi kerentanan (nilai p = 0,047), keparahan (nilai p = 0,002), manfaat (nilai p = 0,023), hambatan (nilai p = 0,036), dan dukungan keluarga (nilai p = 0,000). Variabel yang paling dominan berhubungan dengan perilaku imunisasi MR adalah dukungan keluarga (nilai p = 0,000; PR = 15,374).</p> Feby Febriany Ade Suzana Eka Putri Sri Siswati ##submission.copyrightStatement## 2024-03-06 2024-03-06 13 02 166 174 10.33221/jikm.v13i02.3048 Hubungan Perilaku Penggunaan Laptop dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Dosen https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm/article/view/2610 <p>Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia mengharuskan adanya <em>physical distancing</em> dan pengurangan kegiatan di luar rumah. Hal ini mendorong masyarakat untuk mengubah gaya hidup di berbagai bidang termasuk pada bidang pendidikan. Pendidik termasuk dosen, melakukan <em>e-learning</em> yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan fisik akibat perilaku penggunaan laptop saat <em>Work from Home</em> (WFH). Salah satu dampak negatif pengunaan laptop yang buruk adalah <em>Musculoskeletal Disorders</em> (MSDs). Pada penelitian ini parameter perilaku penggunaan laptop adalah ukuran laptop, durasi dan frekuensi penggunaan laptop serta postur tubuh saat menggunakan laptop. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan perilaku penggunaan laptop dengan keluhan <em>Musculoskeletal Disorders</em> (MSDs) pada dosen. Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik melalui <em>cross sectional approach</em>. Sampel penelitian ini sebanyak 175 dosen yang dipilih secara <em>simple random sampling</em>. Kuesioner perilaku penggunaan laptop yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya serta kuesioner <em>Nordic Body Map</em> yang dibagikan melalui <em>Google form</em> digunakan sebagai instrumen penelitian. Sebagai teknik analisis data digunakan uji korelasi <em>Somers’d</em>. Hasil uji korelasi Somers’d menunjukkan bahwa variabel ukuran laptop dan postur tubuh saat menggunakan laptop memiliki nilai p ​​= 0,003 dan 0,022, sedangkan variabel durasi dan frekuensi penggunaan laptop memiliki nilai p = 0,971 dan 0,732. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku penggunaan laptop yang berkorelasi signifikan dengan keluhan MSDs adalah ukuran laptop dan postur tubuh saat menggunakan laptop.</p> Tyas Lilia Wardani Ratna Fajariani Isna Qadrijati ##submission.copyrightStatement## 2024-03-06 2024-03-06 13 02 175 181 10.33221/jikm.v13i02.2610 Penelitian Efektivitas Media Fasilitasi “Tangga Manis” terhadap Perilaku Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Anak Usia Sekolah Dasar https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm/article/view/3012 <p>Anak obesitas memiliki risiko 10,25 kali lebih besar mempunyai kadar gula darah tinggi dibandingkan anak dengan status gizi normal, diketahui rata-rata konsumsi gula pada anak usai 5-12 tahun adalah 16,85 gula/orang/hari yang didapatkan dari asupan seperti gula pasir, gula merah, selai, permen, sirup, coklat, jelly/gelatin, madu dan pemanis. Penelitian ini menggunakan eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas media edukasi “Tangga Manis” terhadap perilaku pencegahan diabetes melitus Tipe 2 pada anak usia sekolah di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tapos dengan pendekatan rancangan desain <em>one group pretest-posttest design</em> dengan sampel penelitian berjumlah 30 orang anak di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tapos-Depok. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai&nbsp; mean selisih antara mean <em>pretest</em> dengan mean <em>posttest</em> pada output pertama yaitu 38.0000-61.3333 = -23.33333 selisih perbedaan tersebut antara -27.04587 sampai dengan -19.62079, dengan nilai signifikansi pada ouput ke 3 sebesar 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara hasil <em>pretest </em>anak anak sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan menggunakan media edukasi “Tangga Manis”. Media edukasi “Tangga Manis” dapat menjadi alternatif alat bantu sederhana dan dapat diterima untuk edukasi perilaku pencegahan DM tipe 2 dimana komputer atau alat pengajaran berteknologi tinggi lainnya belum tersedia.</p> Nina Nina Istiana Kusumastuti Ratu Alfiah ##submission.copyrightStatement## 2024-03-06 2024-03-06 13 02 182 191 10.33221/jikm.v13i02.3012 Pengaruh Peran Teman Sebaya, Self Esteem, dan Penggunaan Media Sosial dengan Perilaku Seks Pranikah pada Remaja https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm/article/view/2667 <p>Berdasarkan data dari BKKBN, di Kalsel lebih dari 2.181 remaja melakukan hubungan seksual di luar nikah dengan berbagai alasan, sebanyak 26% mengatakan melakukan hubungan seksual untuk menyalurkan dorongan seksual, sebanyak 17% menyatakan kasih sayang, sebanyak 17% untuk kesenangan. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi munculnya perilaku seksual pada remaja, yaitu factor dari dalam diri dan faktor dari luar diri. Tujuan penelitian ini Mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besarannya peran teman sebaya, self esteem, dan penggunaan media sosial dengan perilaku seks pranikah pada remaja di wilayah Kota Banjarmasin Barat Kelurahan Belitung Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang menggunakan desain cross-setional. Sampel yang digunakan sebanyak 100 remaja sebagai responden. Metode analisis yang digunakan adalah menggunakan SmartPLS 3.0 Hasil pengujian hipotesis dengan metode smart PLS didapat temuan bahwa Peran Teman Sebaya berpengaruh langsung sebesar 20%, Self Estem berpengaruh langsung sebesar 39% dan Penggunaan Media Sosial sebesar 23,8% terhadap perilaku seks pranikah pada remaja. Dalam penelitian ini Self esteem mempunyai pengaruh paling besar terhadap perilaku seks pranikah, kemudian peran teman sebaya dan yang mempunyai pengaruh paling kecil yaitu penggunaan media sosial terhadap perilaku seks pranikah di Wilayah Banjarmasin Barat Kelurahan Belitung Selatan.</p> Yuni Riska Nur Fariana Astrid Novita Nina Nina ##submission.copyrightStatement## 2024-03-06 2024-03-06 13 02 192 203 10.33221/jikm.v13i02.2667 Studi Kasus: Kehidupan Kerja Perawat Ekspatriat di Arab Saudi https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm/article/view/2743 <p>Meningkatnya kebutuhan akan perawat profesional kesehatan merupakan tantangan global, terutama di Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Serikat (AS). WHO memperkirakan bahwa pada 2030, dunia membutuhkan tambahan 9 juta perawat untuk mencapai target Kesejahteraan dan Kesehatan Universal. Lonjakan pekerjaan perawat di AS mencapai lebih dari 275.000 dalam satu dekade terakhir. Migrasi perawat antarnegara meningkatkan persaingan global untuk tenaga perawat berkualitas, dengan Indonesia sebagai pengirim perawat utama. Namun, migrasi perawat Indonesia belum mencapai potensinya sepenuhnya karena keterbatasan kualifikasi, kebijakan migrasi, dan tantangan keseimbangan kehidupan pribadi-profesional. Konflik pekerjaan-keluarga juga mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas perawat. Studi kasus tentang kehidupan kerja perawat ekspatriat di Arab Saudi pada 2022 diusulkan untuk memberikan wawasan tentang tantangan dan pengalaman mereka. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi kebijakan migrasi tenaga kerja kesehatan dan pengembangan program pendidikan serta dukungan bagi perawat di masa depan.</p> Anis Yuni Yati ##submission.copyrightStatement## 2024-03-06 2024-03-06 13 02 204 214 10.33221/jikm.v13i02.2743