Hubungan Status Gizi, Pola Aktivitas, dan Peran Serta Keluarga Terhadap Pencehgahan BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Ciracap Kabupaten Sukabumi Tahun 2021
Abstract
Menurut WHO tahun 2017 menjelaskan bahwa sebesar 60–80% dari Angka Kematian Bayi (AKB) yang terjadi didunia, disebabkan karena BBLR. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 angka kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia mencapai 6,2% dari angka kelahiran. Presentasi Berat Badan Lahir Rendah di provinsi Jawa Barat tahun 2017 sebesar 2, 4 % dari angka kelahiran. Angka BBLR itu sendiri di Kabupaten Sukabumi mencapai 2157 orang, BBLR yang tertangani 2062 orang dan yang meninggal 122 orang akibat BBLR dan penyakit penyerta. . Angka bayi dengan lahir rendah (BBLR) sebanyak 48 orang pada tahun 2020 dengan rincian yang tertangani 45 orang di Puskesmas sedangkan yang dirujuk sebanyak 3 orang.BBLR itu sendiri 46 kasus.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional, populasi adalah seluruh ibu yang memeriksakan kehamilan ke puskesmas ciracap kabupaten sukabumi, Penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar kuesioner, hasil analisis status gizi p-value = 0,005 dan Ro = 10,476, peran serta keluarga p-value = 0,001 dan Ro =8,951, aktivitas fisik p-value = 0,0026 dan Ro = 9,770. Yang berarti ada hubungan antara . Status gizi, peran serta keluarga dan Aktivitas fisik terhadap pencegahan BBLR. Saran bagi Puskesmas diharapkan dapat memberikan promosi kesehatan kepada ibu hamil mengenai pentingnya , asupan nutrisi, peran serta keluarga dan aktivitas fisik pada ibu hamil.