Peran Keluarga dengan Balita Stunting dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat di Desa Cikunir Tasikmalaya
Abstract
Unicef 2019 mengatakan sepertiga anak balita masih mengalami malnutrisi–stunting, wasting, ataupun berat badan berlebih sementara dua pertiganya berisiko menderita malnutrisi dan kelaparan terselubung akibat asupan makan yang tidak berkualitas. Pentingnya peran serta aktif keluarga dan masyarakat dalam perawatan balita akan menjamin kelangsungan hidup anak. Sejalan dengan penelitian Rahmawati (2019) terdapat hubungan antara pelaksanaan peran keluarga dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Tujuan dari penelitian ini mengetahui Peran Keluarga dengan Balita Stunting dalam upaya Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Cikunir Tahun 2022. Metode penelitian deskriptif, sampel yaitu 70 orangtua balita stunting. Pengambilan data dengan cara mengisi kuesioner Instrumen kuesioner FAD (Family Assessment Device), analisis secara univariat. Penelitian menunjukkan peran keluarga dengan balita stunting sebagian besar baik yaitu sebesar 97,14% dan 2,86% menunjukkan hasil kurang, adapun dari karakteristik responden yaitu 89% tidak bekerja, 70% dengan pendapatan dibawah UMR Kab Tasikmalaya, 61% dengan pendidikan tinggi. Dalam penanggulangan stunting tidak hanya dibutuhkan peran keluarga yang baik tetapi harus dengan pendekatan multi sektor selain pentingnya peran keluarga dalam pengasuhan anak, juga pola makan dan perbaikan sanitasi dan akses air bersih. Secara rutin mengadakan kegiatan peningkatan pengetahuan juga praktik pemenuhan nutrisi yang baik pada balita dengan tidak mengesampingkan budaya setempat.