Pemberdayaan Perawat Mencegah Rehospitalisasi pada Balita dengan Pneumonia Melalui Pendekatan Astania
(Asuhan Mandiri Keluarga dengan Balita Pneumonia)
Abstract
Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan dan penyumbang terbesar penyebab kematian balita di dunia serta penyebab kematian balita pertama di Indonesia. kemiskinan dan rendahnya status pendidikan dan ekonomi menjadi salah satu faktor socio-determinant yang berkaitan dengan angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia di Indonesia. Selain itu faktor lain yang berperan adalah rendahnya kesadaran masyarakat dan meningkatnya populasi di daerah kumuh (slum dwellers) serta sulitnya akses ke fasilitas kesehatan. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih (RSIJCP) merupakan RS tipe B dengan kapasitas 277 tempat tidur, memiliki satu ruang rawat anak yang terdiri dari 15 tempat tidur, dengan jumlah pasien dalam satu tahun terakhir 1.424 anak dan pneumonia merupakan 10 penyakit terbanyak pada balita yang dirawat dan 14 anak dengan pneumonia dengan angka kekambuhan 50%. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan perawat dalam pemberian asuhan keperawatan pada balita dengan pneumonia melalui peran sebagai health educator dalam meningkatkan kemampuan keluarga merawat anak dengan pneumonia dan mencegah terjadinya rehospitalisasi/kekambuhan pada anak melalui penerapan model ASTANIA (Asuhan Mandiri Keluarga dengan Balita Pneumonia). Metode pada pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemberdayaan perawat guna peningkatan kemampuan dalam melaksanakan peran sebagai health educator, dan pelatihan perawat tentang pneumonia dengan menggunakan media audiovisual. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan perawat sebelum dan setelah dilakukan pelatihan tentang pneumonia serta dihasilkannya media edukasi berbasis audiovisual dengan haki.
References
Jannah, N., Handiyani, H., & Pujasari, H (2013). Strategi pemberdayaan meningkatkan iklim organisasi perawat pelaksana di rumah sakit. Jurnal Keperawatan Indonesia,16(1), 60-66.
Kemenkes Republik Indonesia. (2013). Riset kesehatan dasar (RISKESDAS). Jakarta: Kemenkes RI.
_________________________. (2018). Riset kesehatan dasar (RISKESDAS). Jakarta: Kemenkes RI.
Nantanda, R., James, K. T., Grace, N., & Marianne, S. O. (2013). Asthma and pneumonia among children less than five years with acute respiratory symptoms in Mulag Hospital, Uganda: Evidence of Under-Diagnosis of Asthma. PLoS One, 8(11), e81562, doi: 10.1371/journal.pone.0081562
Sudheesh, K.K., Chendraya, P., Sattanathan, M. (2020). Knowledge on effectiveness of audio visual aids in teaching. Journal of Nursing Education and Administration. 8(2). 15-20.
Theodoratou, E., Al-Jilaihawi, S., Woodward, F., Ferguson, J., Jhass, A., Balliet, M., & Campbell, H. (2010). The effect of case management on childhood pneumonia mortality in developing countries. International Journal of Epidemiology, 39, i155–i171
Tuhebwe, D., Tumushabe, E., Leontsini, E., & Wanyenze, R. K. (2014). Pneumonia among children under five in Uganda: Symptom recognition and actions taken by caretakers. African Health Sciences, 14(4), 993–1000.
UNICEF., & WHO. (2006) Pneumonia The forgotten killer of children. USA: UNICEF & WHO. Retrieved from http://www.childinfo.org/files/ Pneumonia _The _ Forgotten_killer_of_Children.Pdf
Visser, C.A., Wolvaardt, J.E., Cameron, D., Marincowitz, G.J.O. (2018). Clinical mentoring to African Journal of Primary Health Care & Family Medicine.1-7
WHO. (2013). Ending preventable child deaths from pneumonia and diarrhoea by 2025: The integrated Global Action Plan for Pneumonia and Diarrhoea ( GAPPD ). WHO/Unicef, 1–6,doi:10.1136/archdischild-2013-30542