Intervensi Keperawatan Komplementer sebagai Intervensi Pendamping Penyakit Degeneratif

  • Agus Purnama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
  • Yeni Koto Universitas Indonesia Maju
  • Susaldi Susaldi Universitas Indonesia Maju
  • Emi Yuliza Universitas Indonesia Maju
  • Nur Eni Lestari Universitas Indonesia Maju
  • Indri Sarwili Universitas Indonesia Maju
  • Irma Herliana Universitas Indonesia Maju
  • Lannasari Lannasari Universitas Indonesia Maju
  • Marisca Agustina Universitas Indonesia Maju
  • Hari Ghanesia Universitas Indonesia Maju
  • Elvie Tresya Universitas Indonesia Maju
Keywords: intervensi, penuaan, degeneratif

Abstract

terhindarkan yang dialami oleh semua makhluk hidup yang memiliki umur tertentu, terutama manusia. Ini adalah perubahan berangsur-angsur dalam struktur, fungsi, dan kinerja tubuh yang terjadi seiring berjalannya waktu. Penuaan melibatkan perubahan dalam berbagai aspek, termasuk fisik, biologis, psikologis, dan sosial. Aspek fisik penuaan mencakup perubahan pada kulit, rambut, dan organ tubuh lainnya. Sel-sel tubuh mengalami kerusakan dan mengalami penurunan fungsi seiring bertambahnya usia. Misalnya, elastisitas kulit berkurang, massa otot menurun, dan kerapuhan tulang meningkat. Aspek biologis mencakup perubahan dalam proses biokimia dan hormonal yang memengaruhi keseimbangan tubuh. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penuaan dan mengajarkan warga untuk dapat mengetahui dan mengatasi permasalahan kesehatan menggunakan intervensi komplementer serta dapat meningkatkan derajat kehidupan masyarakat di RW 16 kelurahan Kapuk, kecamatan Cengkareng.

References

1. Suiraoka IP. Penyakit degeneratif. Yogyak Nuha Med. 2012;45(51).
2. Bafirman B, Wahyuri AS. Pembentukan kondisi fisik. 2019;
3. Yuliet Y, Khaerati K, Ririen R, Atirah A. Monitoring Tekanan Darah dan Kadar Glukosa Darah sebagai Pencegahan Penyakit Degeneratif Bagi Masyarakat Desa Apal Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan. Dedication J Pengabdi Masy. 2022;6(2):205–12.
4. Wiryowidagdo S. Tanaman Obat untuk Penyakit Jantung, Darah Tinggi, dan Kolesterol. AgroMedia; 2006.
5. Sulistyarini I. Terapi relaksasi untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kualitas hidup penderita hipertensi. J Psikol. 2013;40(1):28–38.
6. Rufaida Z, Lestari SWP, Sari DP. Terapi komplementer. E-Book Penerbit STIKes Majapahit. 2018;1–32.
7. Muliasari H, Ananto AD, Andayani Y. Inovasi Dan Peningkatan Mutu Produk Jamu Pada Perajin Jamu Gendong di Kota Mataram. Pros PEPADU. 2019;1:72–7.
8. Widyatuti W. Terapi Komplementer Dalam Keperawatan. J Keperawatan Indones. 2008 Mar 24;12(1):53–7.
9. Sutomo N, Purwanto F. EFEKTIFITAS TEKNIK SEFT (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE) TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN PASCA STROKE. J Keperawatan. 2016 Jul 31;9(2):8–8.
10. Septiani R, Lestari GI. Hubungan Karakteristik Bidan dengan Praktik Kebidanan Komplementer di Praktek Mandiri Bidan. J Ilm Keperawatan Sai Betik. 2020;15(2):114–9.
11. Khairunnisa C, Fadli MF. Peranan Metode Pengobatan Islam Cupping Therapy Dalam Penurunan Kadar Glukosa Darah. Miqot. 2016;40(1):155156.
12. RAHMAYANTI YN. PENGARUH GUIDED IMAGERY TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOAFEKTIF DI RSJD SURAKARTA [Internet] [s1]. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2010 [cited 2023 Aug 22]. Available from: https://eprints.ums.ac.id/9482/
13. Sari AP, Usman A. Efektifitas Terapi Akupresur Terhadap Dismenore pada Remaja. J Kedokt Dan Kesehat. 2021 Sep 5;17(2):196–202.
14. Hidayat MA. Obat Herbal (Herbal Medicine): Apa Yangperlu Disampaikan pada Mahasiswa Farmasi dan Mahasiswa Kedokteran? J Pengemb Pendidik. 2006;3(1):210308.
15. Sari L. Pemanfaatan obat tradisional dengan pertimbangan manfaat dan keamanannya. Maj Ilmu Kefarmasian. 2006;3(1):01–7.
Published
2023-09-01