Implementasi Pendidikan Seksual Sejak Dini Melalui Audio Visual

  • Nur Eni Lestari STIKES Indonesia Maju
  • Irma Herliana STIKES Indonesia Maju
Keywords: media audio visual, pendidikan seksual, usia din

Abstract

Kekerasan seksual pada anak semakin tahun semakin meningkat. Dampak yang dapat terjadi yaitu kerusakan fisik, psikologi, dan kematian. Salah satu hal yang dapat dilakukan yaitu melakukan implementasi pendidikan seksual sejak dini. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu implementasi pendidikan seksual sejak dini melalui media audio visual. Mitra pengabdian kepada masyarakat ini yaitu PAUD Bunga Raya. Metode yang dilakukan yaitu peninjauan lokasi dengan wawancara kepala PAUD, guru dan anak, langkah kedua observasi pengetahuan dan sikap sebelum implementasi, langkah ketiga implementasi, dan langkah keempat observasi pengetahuan dan sikap bagian tubuh mana yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain serta bagaimana cara menghindari orang asing setelah implementasi. Terakhir adalah analisis. Hasil menggambarkan mayoritas sebelum dilakukan implementasi sejumlah 94,2% tidak mengetahui dan tidak dapat menunjuk bagian tubuh mana yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain serta tidak dapat menyebutkan cara menghadapi jika bertemu dengan orang asing. Sedangkan mayoritas setelah dilakukan implementasi sejumlah 82,4% mengetahui dan dapat menunjuk bagian tubuh mana yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain serta dapat menyebutkan cara menghadapi jika bertemu dengan orang asing. Implementasi pendidikan seksual sejak dini melalui audio visual penting dilakukan sebagai salah satu upaya dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual pada anak usia dini.

 

References

Ratnasari RF, Alias M. Pentingnya pendidikan seks untuk anak usia dini. J Tarbawi Khatulistiwa. 2016;2(2):55–9.

Millet EA. Sex education for the preschool child: Guidance manual for administrators, teachers, and counselors. 1951;1–88.

Kurtuncu M,Akhan LU, Tanir İM, Yildiz H. The sexual development and education of preschool children: Knowledge and opinions from doctors and nurses. Sex Disabil. 2015;33(2):207–21.

Lestari NE, Koto Y. The effectiveness of bullying curriculum for prevention and management of bullying in school-aged children. Indones Nurs J Educ Clin [Internet]. 2019;4(2):99–104. Available from: http://dx.doi.org/10.24990/injec.v4i2.249

Justicia R. Program underwear rules untuk mencegah kekerasan seksual pada anak usia dini. JPendidik Usia Dini. 2017;9(2):217–32. 6. Flewitt R. Using video to investigate preschool classroom interaction: Education research assumptions and methodological practices. Vis Commun. 2006;5(1):25–50.

Hanafri MI, Mariana AR, Suryana C, Stmik D, Sarana B, Stmik M, et al. Animasi sex education untuk pembelajaran dan pencegahan pelecehan seksual pada anak usia dini (studi kasus di TK kartini). J Sisfotek Glob. 2016;6(1):51–7.

Abduh M, Wulandari MD. Model pendidikan seks pada anak sekolah dasar berbasis teori perkembangan anak. Progress Fun Educ Semin. 2018;403–11.

KPAI. Laporan kinerja sekretariat komisi perlindungan anak indonesia tahun 2018. Jakarta; 2019.

Bleeker M, Van Der Staal E. Preventing sexual violence against children –effective sex education. J Sex Med [Internet]. 2017;14(5):e263. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.jsxm.2017.04.289

Akbar Z, Mudzdaliffah F. Program pendidikan seks untuk meningkatkan proteksi diri dari eksploitasi seksual pada anak usia dini. Perspekt Ilmu Pendidik. 2012;25(XVI):1–6.

Freyd JJ, Putnam FW, Lyon T., Becker-Blease KA, Cheit RE, Siegel NB, et al. The science of child sexual abuse. Science (80-). 2005;303(March):1777–8.

Anderson JF, Mangels NJ, Langsam A. Child sexual abuse: A public health issue. Crim Justice Stud. 2004;17(1):107–26.

Widom CS, DuMont K, Czaja SJ. A prospective investigation of major depressive disorder and comorbidity in abused and neglected children grown up. Arch Gen Psychiatry. 2007;64(1):49–56.

Peyre H, Hoertel N, Bernard JY, Rouffignac C, Forhan A, Taine M, et al. Sex differences in psychomotor development during the preschool period: A longitudinal study of the effects of environmental factors and of emotional, behavioral, and social functioning.J Exp Child Psychol [Internet]. 2019;178:369–84. Available from: https://doi.org/10.1016/j.jecp.2018.09.002

Burgul N, Yaǧan M. The importance and the roles of information technologies in preschool education. Procedia -Soc Behav Sci. 2009;1(1):2889.

Jatmikowati, T. E., Angin, R., & Ernawati E. Model dan materi pendidikan seks anak usia dini perspektif gender untuk menghindarkan sexual abuse. Cakrawala Pendidik. 2015;3:434–48.

Nugroho PS, Wiyadi H. Anatomi dan fisiologi pendengaran perifer. J THT-KL. 2012;2(2):76–85. 19.Sugiasih I. Need Assessment Mengenai Pemberian Pendidikan Seksual Yang Dilakukan Ibu Untuk Anak Usia 3 –5 Tahun Need Assessment of Sexual Education By Mother.J Psikol Proyeksi [Internet]. 2011;6(1):71–81. Available from: research.unissula.ac.id

Talib J, Mamat M, Ibrahim M, Mohamad Z. Analysis on sex education in schools across Malaysia. Procedia -Soc Behav Sci [Internet]. 2012;59:340–8. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.09.284

Turnbull KLP, Alamos P, Williford AP, Downer JT. An exploration of electronic media use profiles for preschoolers of low-income families. Acad Pediatr [Internet]. 2020; Available from: https://doi.org/10.1016/j.acap.2020.03.007

Thammaraksa P, Powwattana A, Lagampan S, Thaingtham W. Helping teachers conduct sex education in secondary schools in Thailand: Overcoming culturally sensitive barriers to sex education. Asian Nurs Res (Korean Soc Nurs Sci) [Internet]. 2014;8(2):99–104. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.anr.2014.04.001

Akbar B. Promosi Layanan Kesehatan Hand Hygiene di Rumah Sakit Umum Pusat. Jurnal Ilmiah Komunikasi (JIKOM) STIKOM IMA. 2019 Aug 30;11(01):211-9.

Published
2020-04-30