Belajar Baca Al-Quran terhadap Emotional Intelligence (EI) Pada Anak Usia di sekolah Dasar Islam Terpadu

  • Eka Rokhmiati Wahyu Purnamasari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju

Abstract

Kecerdasan emosional atau sering disebut dengan emotional intelligence terbentuk dari masa kanak-kanak dan stimulasi ketika mereka berinteraksi dalam keluarga, lingkungan dan sekolah. Stimulasi dapat berupa berbagai metode seperti aktivitas fisik atau aktivitas soft skill. Penelitian ini memfokuskan soft skill activity yang belajar membaca Al Quran selama 30 menit. Kegiatan ini dilakukan setiap hari (Senin sampai Jumat), apakah ada hubungan dengan kecerdasan emosi kesejahteraan, pengendalian diri, emosional dan sosial. Sampel yang digunakan terdiri dari 136 siswa yang berusia 9 tahun sampai 10 tahun (rata-rata usia M = 10,5, anak laki-laki = 68 anak perempuan = 68). Siswa diperbolehkan mengisi kuesioner yang berisi 36 pertanyaan menggunakan skala Trait emotional intelligence questaniore-Child Form (TEIQue-CF) dengan skala Likert di mana ada kemakmuran, pengendalian diri, emosional dan sosial. Siswa adalah mereka yang masih bersekolah aktif sejak kelas 1 di SDIT tersebut. Ada beberapa arti signifikan dari stimulasi soft skill: pengendalian diri dan sosial. Adapun kesejahteraan dan emosi belum berkembang dengan baik karena usia yang masih relatif muda. Penelitian ini diadopsi dari bentuk kuisioner emosi anak (TEIQue-CF) yang bersifat baku. Emotional intellegence adalah teknik untuk menilai dan melakukan rangsangan ulang, terutama softskill. Kecenderungan seorang anak akan dirangsang jika lingkungan juga melakukan rangsangan seperti itu. Belajar membaca Al-Quran adalah salah satu cara untuk menstimulasi softskill untuk meningkatkan emosional intellegence.

Published
2019-07-22